8

37.3K 3K 1.6K
                                    

Sudah 9 bulan berlalu, haechan sudah melahirkan seorang putri perempuan yg lucu, iabbaru saja pulang dari rumah sakit bersama kedua org tua nya dan juga jeno.

Jeno sangat bersemangat ketika mengetahui haechan akan melahirkan, dia menjadi org pertama yg melihat wajah anak haechan.

Sungguh wajah nya benar benar mirip dengan mark hanya saja bibir bayi itu mirip dengan haechan.

Selama 9 bulan terakhir haechan belum mengantongi surat cerai secara resmi, karena pengadilan menolak gugatan yg haechan layangkan dengan alasan haecan sedang mengandung.

Dan mark? Pria itu telah hidup bersama jaemin dengan status yg belum pasti mereka tinggal di apartemen jaemin dan rumah yg dulu di tempati oleh haechan dan mark di isi oleh jeno.

***

Haechan berbaring di ranjang nya dengan bayi kecil yg berada di samping nya, haechan tak hentinya mengusap pipi chuby bayi tersebut.

Jeno dan renjun yg berada di sofa kamar haechan tersenyum melihat haecan yg terlihat bahagia.

Ahh iya entah sejak kapan jeno dan renjun berpacaran, haechan baru mengetahui nya bulan lalu dan haechan pun sedikit shock ketika mengetahui nya.

"Mark hyung sedang di jalan kesini" ucap jeno memecah keheningan di antara mereka.

Renjun dan haechan menoleh kaget kearah jeno, renjun memukul jeno "kenapa kamu memberi tahu mark!!!! Biarkan saja dia menyesal karena menyia nyiakan bayi lucu yg di lahirkan haechan!"

Jeno meringis menahan tangan renjun yg hendak memukul nya kembali

"Dia ayah bayi itu dia wajib melihat anak nya"

Cklek!

Pintu kamar haechan terbuka memunculkan ibu haechan yg tersenyum menatap haechan, lalu ada seseorang di belakang tubuh ibu haechan.

"Mark akan melihat anak nya haechan ahh " ibu haechan seolah memberi ijin mark masuk kedalam, mark pun membungkuk lalu masuk kedalam kamar haechan ditemanin oleh ibu haechan mengikuti mark dibelakang nya.

Haechan hanya diam terdiam, memalingkan padangan nya ketempat lain, haechan merasakan ranjang nya bergerak mark duduk di samping ranjang haechan.

Mark tersenyum melihat bayi di hadapan nya mengelus pipi bayi mungil itu

"Hallo baby! Ini dady sudah lama dady tidak menyapa mu" mark mengecupi wajah mungil bayi itu lalu bayi nya pun bergerak gelisah dan menangis sangat kencang.

Haechan menolehkan wajah nya kepada sang bayi kaget karena tangisan nya begitu kencang

Ibu haechan menghampiri mark

"Mark bisa kamu membuka baju mu? Selain baby harus tau detak jantung ibu nya baby juga harus tau detak jantung ayah nya" ucap ibu haecan membuka baju bayi nya lalu mengendong nya

Mark mengangguk membuka baju nya, ibu haechan menempelkan bayi tersebut di pelukan mark, bayi kecil itu pun semakin menangis kencang dalam pelukan mark.

Mark mengelus bayi yg ada dalam dekapan nya dengan kaku, membisikan kata kata penenang mencoba menenangkan putri kecilnya.

Bayi itu pun berhenti menangis ketika kulit nya bersentuhan dengan kulit mark.

Mark meneteskan air matanya, melihat reaksi bayi yg ada dalam dekapan nya bayi itu tersenyum ketika mark menyentuh nya mengusap pungung bayi itu.

Haechan memangis melihat pemandangan itu, tidak hanya haechan tapi juga renjun dan ibu haechan, yang masih berada di dalam kamar.

Bayi pun tertidur di dalam dekapan mark, dengan nyaman.

Ibu haechan membawa bayi itu membenahi baju bayi nya lalu membaringkan kembali, di samping haechan dan meninggalkan kamar haechan bersama mark.

Renjun dan jeno pun ikut meninggalkan kamar haechan membiarkan mark haecan dan putri nya bersama.

Mark hanya diam memandangi wajah putri nya tanpa mengeluarlan sepatah katapun sesekali mark memotret bayi nya menggunakan ponsel miliknya.

"Apa kamu memiliki saran nama?" Ujar haechan memecah keheningan antara mereka.

Mark menoleh menatap haechan tersenyum lembut menatap istri nya, ya istri nya karena haechan dan mark belum resmi bercerai!

"Lee jeni?"

"Apa kamu pikir dia anak jeno? Menamai nya hampir mirip dengan nama jeno!" Ucap haechan mendengus kesal.

Mark terkekeh pelan "muka bayi ini mirip sekali dengan ku mana bisa aku menuding kalo ini anak jeno"

"Tentu saja aku tak pernah melakukan seks dengan pria lain, mana mungkin anak ini mirip dengan org lain"

Mark menarik napas berat nya mengerti arah pembicaraan haechan kemana.

"Lee mina?" Ucap mark menoleh kearah haechan.

"Itu tidak buruk oke mulai skrg nama baby mina lee!" Ujar haechan menciumi pipi bayi mina dari samping.

Tangan mark menyetuh pipi haechan, menarik wajah haechan menghadapnya mark mendaratkan sebuah ciuman di bibir haechan.

"Aku merindukanmu haechan.."

Mark melumat bibir haechan dengan lembut, memberi sedikit gigitan agar haechan membalas ciuman nya, haechan mendorong dada mark lalu mengelap bibirnya.

"Aku dengar hyung tinggal bersama jaemin" ucap haecan mencoba mengalihkan topik menatap mark yg terdiam membeku di tempat nya.

"Ya"

"Renjun bercerita kepadaku kalo jaemin tengah mengandung juga dan dia akan melahirkan bulan depan! Wahh selam---"

"Haechan tolong hentikan" mark memotong ucapan haecan menatap haecan tajam "jangan berbicara hal seperti itu di depan anak kita"

Haechan tersenyum masam
"Jika hyung lupa kamu menyuruhku untuk mengugurkan bayi ini lalu setelah itu hyung bermain belakang dengan sahabat ku sendiri dan sekarang apa hyung bilang anak kita?"

Mark terdiam tak bergeming menutup matanya menahan segala emosi yg bercampur di dalam diri nya

"Apa kah hyung melakukan itu juga kepada jaemin skrg? Apa hyung menolak kehamilan jaemin juga seperti hyung menolak kehamilan ku waktu itu atau kamu menerima nya dengan senang hati?"

Mark membuka matanya menatap haecan tajam

"Apa hanya aku yg harus merasakan sakit nya mengandung dengan suami berengesek yg berselingkuh dengan sahabat ku sendiri?"

Haechan terkekeh geli menatap mark yg menatap nya dengan tajam sungguh miris sekali dirinya!

"Hyung mengapa kamu tidak menyelingkuhi jaemin juga?!"

PLAK!

mark menamapar haechan dengan sangat kencang mark terkejut dengan apa yg dia lakukan, dia segera meraih tangan haechan sungguh dia tidak berniat untuk menampar haechan tidak dia hanya terbawa emosi!

Haechan menepis tangan mark, menatap mark dengan air mata yg membasahi pipi nya.

"Keluar" ucap haechan dengan nada bergetar

"Haechan aku tidak ber---"

"KELUAR" haechan berteriak sangat kencang membuat org org di luar kamar dapat mendengar nya.

Cklek!

Pintu kamar terbuka oleh ayah haechan menatap mark dan haechan silih berganti.

"Ada apa ini?"

"Bawa dia keluar ayah"

Tbc

Selir 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang