6

7.1K 469 27
                                    

"Maaf tuan tapi kami tidak bisa memberikan informasi tentang siapa saja yang tinggal di apartemen ini"
Ujar sang manajer berusaha menjelaskan pada jungkook yang tetap kekeuh dengan keinginantauannya.

Ia yang frustasi mengacak kasar surainya, pergi meninggalkan gedung pemasaran apartemen itu. Sekarang ia merasa lesu tidak dapat bertemu lelaki manis itu lagi.

"Aaarggghh sialan!! "

*****

Taehyung menatap jimin dengan penuh intimidasi. Sedang si mungil hanya mampu diam ketakutan.

"Jawab jimin"

Jimin mengangkat wajahnya untuk menatap netra taehyung yang penuh kilatan amarah, ia hanya menggeleng lemah seraya air matanya mulai menumpuk. Perlahan mata taehyung melembut melihat genangan air itu.

"Maaf.. "

Ujar nya lembut seraya merengkuh jimin  ke pangkuannya, ia mengecup mata yang akan menangis itu.

"Apa aku membuatmu takut? "

Jimin mengangguk lemah tak berani menatap taehyung.

"Aku lebih takut kehilanganmu sayang"

Taehyung menjilat bibir kenyal yang bergetar itu pelan kemudian memeluk tubuh jimin erat.

"Mianhae.. "

Jimin kembali ketempat duduknya yang semula saat taehyung hendak melanjutkan perjalanan. Mereka tiba di sebuah vila yang jauh dari keramaian. Meski terlihat kosong namun vila itu sudah dibersihkan sebelumnya atas perintah taehyung.

"Kajja.. "

Taehyung mengulurkan tangannya dan jimin pun meraihnya, keduanya masuk kedalam vila yang tak terlalu besar namun sangat nyaman dan bagus. Hanya terdapat satu kamar tidur karena tentu keduanya akan sekamar.

"Sekarang kau akan tinggal disini.. "

Ujar taehyung seraya memegang pundak jimin.

"Apa taehyung ssi akan tinggal disini juga bersamaku? "

Jimin menaikan alisnya seraya tersenyum manis menanti jawaban dari prianya.

"Mianhae.. Aku sudah punya keluarga"

Deg

Hati jimin serasa dicabik detik itu juga, ia tidak tau kalau selama ini ia bersetubuh dan mencintai orang yang sudah memiliki keluarga. Hatinya hancur dan sangat sakit hingga tak dapat membendung air mata yang mulai membasahi pipinya.

Ia melangkah mundur menjauhi taehyung.

"Jim.. "

Taehyung maju selangkah namun jimin juga ikut mundur selangkah.

"Hikss.. Wae yo?!  Hikss..harusnya ahjussi mengatakannya dari awal!! "

Taehyung merengkuh jimin ke pelukannya namun jimin terus menerus memberontak dipelukan taehyung.

"Lepaskan Hikss ahjussi jahattt!!  Hikss"

Tangis pilu itu semakin keras. Jimin sudah mulai nyaman dan mencintai taehyung tapi mengapa kenyataan membuat hati dan perasaannya hancur.

"Mianhae.. "

Taehyung memejamkan mata seraya terus mendekap jimin, sungguh ia sangat mencintai lelaki mungil itu dan tak ingin kehilangan dirinya.

"Hikss ahjussi jahatt hikss.. Jimin benci dengan ahjussi!!! "

Hati taehyung sesak mendengar jimin tak mau menyebut namanya lagi dan meronta ingin pergi.

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang