Bukan maksud taehyung mengusir jimin, hanya saja hatinya selalu sesak tiap kali jimin mengungkit soal orang tua. Alasannya tidak lain karena dia sendirilah orang tua yang selama ini jiminnya cari.
Taehyung ingin egois dengan menutup rapat fakta itu dan terus mencintai jimin sebagai kekasihnya.
"Hiks.. Maaf taehyung sshi.. "
Jimin memeluk taehyung yang berdiri membelakanginya. Ia menenggelamkan wajahnya pada punggung tegap itu seraya terus menangis.
"Baru kemarin kamu janji tidak akan mengungkit tapi sekarang apa! "
"Hikss maaf... "
"Apa kamu akan mengulanginya lagi? "
Jimin menggelengkan kepalanya kuat
"Tidak.. Hikss.. Jangan marah padaku tae sshi.. "
Taehyung membalikan padanya dan menghapus jejak air mata dipipi jimin. Ia menatap si mungil dengan sendu.
"Aku hanya tidak mau kehilanganmu sayang.. Maaf kalau aku egois.. "
Jimin hanya menganggukan kepala kemudian mengalungkan lengannya di leher taehyung dan kembali memeluknya erat.
****
Di dalam bathtub yang berisi air hangat jimin membaringkan tubuhnya diatas taehyung seraya memeluk pria tan itu. Ia tidak mau kehilangan taehyung.
"Tae ssi.. "
"Hmm? "
"Jangan pernah menyerah dengan ku ya...sebanyak apapun aku membuat mu kesal dan marah.. Ku mohon jangan pernah meninggalkanku.. "
Taehyung tersenyum lembut kemudian mengecup pucuk kepala jimin. Tubuh mungil itu kini duduk diatas perutnya dan menatapnya sendu.
"Nee sayang.. "
Taehyung membelai pipi jimin, kemudian tangan namja mungil itu menahan agar telapak taehyung tetap berada di pipinya lalu memejamkan mata.
Hati taehyung menghangat melihat jimin yang begini. Rasa cintanya sudah terlalu dalam untuk merelakan si mungil pergi.
Ia pun merengkuh jimin kedalam pelukannya seraya memejamkan mata juga.****
"Mau apa kamu kesini? "
Taehyung keluar keruang tamu saat mendengar suara jisoo yang sangat memekakkan telinga itu sedang marah-marah pada pembantu dirumahnya.
Pandangan jisoo beralih pada taehyung dengan seorang namja mungil yang mengekor dibelakangnya. Ia yakini bahwa namja manis itulah simpanan taehyung selama ini.
"JALANG SIALAN! "
Taehyung menahan tangan jisoo yang hendak menampar pipi jimin sedang si mungil semakin menundukan kepalanya seraya meremat belakang kemeja taehyung.
"Apa kau sudah gila?! Aku sudah tidak punya urusan lagi denganmu! Pergi dari rumahku!! "
"KAU MENINGGALKANKU HANYA UNTUK JALANG KECIL ITU?! "
Plak
Jisoo sampai tersungkur karena tamparan taehyung yang amat kencang. Pria tan itu sungguh tak bisa menahan amarahnya jika ada yang merendahkan jiminnya. Sedang si mungil yang terkejut membelalakan mata ketakutan
"Tae sshi... ""PERGI DARI RUMAHKU!!"
Jisoo menatap nanar kearah taehyung, pipinya terasa panas dan perih hingga matanya berair. Pandangannya beralih pada jimin dan menatap penuh marah pada namja itu. Ia pun bangkit berdiri dan pergi dari rumah taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
Roman d'amourPrologue: Brian dan Goldie masih berusia 17 tahun kala melakukan hubungan yang tak semestinya, apa daya kala nafsu telah membutakan mata keduanya hingga melakukan perbuatan tidak senonoh di gudang sekolah hari itu. "aku hamil.." Brian membulatkan ma...