1

12.1K 620 134
                                    

Setelah 17 tahun menghabiskan hidupnya di panti asuhan jimin memutuskan untuk pergi ke Seoul di usianya yang ke 18. Berbekal dengan uang yang tak seberapa dan kalung pemberian orang tuanya jimin pergi ke Seoul. Ia memiliki seorang teman disana yang mengatakan akan memberikannya pekerjaan. Katanya pekerjaan itu tidak susah dan jumlah uang yang akan didapat sangat banyak. Jimin yang polos menjadi tidak sabar.

Senyum terus merekah dari wajah cantiknya semenjak ia tiba di kota Seoul. Sangat berbeda dari kota asalnya disini banyak gedung-gedung megah dan semua orang terlihat sibuk. Dengan sisa uang yang ia miliki, jimin menaiki taksi menuju rumah temannya yang berada di distrik Guryong. Tempat paling kumuh di kota Seoul.

"Yoongi hyung aku sudah sampai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yoongi hyung aku sudah sampai.. Nee aku sudah menunggu di jembatan.. Nee "

Tak lama setelah namja mungil itu mematikan telponnya, seorang namja manis berjalan kearahnya seraya melambaikan tangan. Jimin tersenyum ke arah yoongi dan ikut melambaikan tangannya, ia segera menghampiri temannya itu dan berjalan beriringan menuju rumahnya.

Meskipun nampak depan rumah itu sangat kumuh dan biasa saja, namun mulut jimin menganga kala melangkahkan kakinya ke dalam, semua perabotan dirumah itu terlihat serba mahal.

"Apa kau mendapatkan ini semua dari pekerjaan yang kau bilang waktu itu hyung? "

"Nee.. Tentu saja.. Kau lihat sendirikan aku banyak uang"

Jimin terkekeh seraya menganggukkan kepala, dapat ia lihat bahwa pakaian temannya itu juga dari salah satu brand terkenal. Pekerjaan itu pasti sangat luar biasa.

"Jadi kapan aku bisa sepertimu hyung.. Maksudku kapan aku bisa mulai bekerja? "

Jimin bertanya seraya bola matanya berbinar

"Santay saja jim.. Jika sudah ada pelanggan pasti kau bisa mulai bekerja"

Jimin lagi-lagi hanya menganggukan kepala seraya tersenyum.

"Jadi kita menjual barang, benar begitu hyung? "

"Ya semacam itulah"
Yoongi tersenyum miring melihat kepolosan jimin.

"Tapi sebelum mulai ada syaratnya jim"

"Mwo? Apa syaratnya? "

"Kau tidak boleh menolak jika sudah terlanjur menandatangani perjanjian"

Jimin segera mengangguk tanpa tau konsekuensi dari tindakannya. Lagi-lagi Yoongi tersenyum penuh maksud tanpa disadari namja mungil itu.

****

Taehyung sedang berada di club karena tidak ingin cepat-cepat pulang menemui anak istrinya. Ia benar-benar sudah muak melihat kelakuan dua orang itu di rumahnya. Yang satu selalu mengoceh dan marah-marah tidak jelas dan yang satu lagi jadi berandalan dijalanan. Taehyung frustasi dengan kehidupan rumah tangganya.

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang