16

4.8K 332 17
                                    

Taehyung membukakan pintu mobil bagi jimin. Namja manis itu tersenyum seraya menggapai tangan taehyung yang terulur untuknya. Jantungnya berdebar takut-takut Ibu taehyung menolaknya.

Taehyung mendandani jimin dengan sangat elok. Dirinya yang cantik semakin bersinar kala dibalut dengan setelan jas mahal.

"Kajja sayang.. "

Jimin menganggukkan kepala kemudian berjalan disamping taehyung masuk kerumah mewah calon mertuanya atau sebenarnya adalah rumah neneknya.

Ibu taehyung tersenyum kala melihat putranya datang. Di umurnya yang semakin tua ia merasa kesepian. Nyonya Kim merasa umurnya tak panjang lagi, ia ingin  menghabiskan sisa umurnya menjadi orang dan ibu yang baik.

Ia segera memeluk putra nya saat pria tan itu sudah berdiri dihadapannya.
Taehyung hanya diam namun kemudian jimin menatapnya tajam dan memberi isyarat agar memeluknya balik. Taehyung pun menurut dan memeluk ibunya.

"Ibu merindukanmu tae.. "

"Hmm.. "

Pelukan keduanya terlepas saat Ibu taehyung melihat jimin yang tersenyum manis padanya. Entah mengapa hati wanita tua itu menghangat.

"Dia calon istrimu itu? "

"Nee.. "

Jimin membulatkan matanya, taehyung belum bilang apa-apa soal menikah.

"Harusnya Ibu jangan bilang begitu.. Aku sudah menyiapkan kejutan untuk melamarnya.. "

Ibu taehyung terkekeh.

"Kajja mari masuk.. "

Taehyung dan jimin duduk bersebelahan sedang Ibu taehyung duduk di sebrang mereka. Wanita tua itu terus melihat kearah jimin dan tersenyum.

"Kau terlihat masih sangat muda.. Berapa umurmu nak? "

"18 tahun nyonya.. "

"Panggil aku Ibu sayang.. "

"Nee Ibu.. "

Jimin tersenyum hingga matanya menyisakan sebuah garis lurus. Hatinya merasa senang keberadaannya diterima oleh keluarga taehyung. Tanpa ia ketahui wanita tua itulah yang membuat kisah keluarganya menjadi tragis.

"Silahkan dimakan.. "

Ketiga orang itu mulai menyantap makanannya. Awalnya jimin makan dengan tenang sebelum tangan taehyung dengan sengaja menggodanya.

Jimin meremat sendok dan garpu ditangannya seraya menggigit bibir bawahnya kuat-kuat menahan desahan. Tangan kekar itu terus mengelus paha dalamnya juga sesekali meremas miliknya hingga kini jadi sangat tegang.

"Apa makanannya tidak enak? "
Tanya nyonya kim

"A-ani.. "
Jimin mulai kembali makan dengan amat pelan. Ia menjepit tangan taehyung dengan kedua kakinya agar berhenti bergerak.

Jimin langsung menatap tajam kearah taehyung yang tersenyum miring. Namja tampan itu sengaja tidak melihat kearah jimin agar ibunya tidak curiga.

Tangan kekar itu kini telah lancang membuka resleting celana jimin dan mengeluarkan adiknya yang mengeras seraya menarik turunannya pelan.

Sungguh jimin ingin memaki taehyung,  ia sangat malu hingga wajahnya memerah. Kenapa namja itu dengan gila melakukan hal ini padanya sekarang. Beruntung taplak meja itu sangat panjang hingga menyentuh lantai.

"Mm.. I-ibu toilet disebelah mana? "
Ujar jimin yang sudah tidak tahan

"Kajja.. Biar aku yang mengantarmu"
Taehyung segera bangkit berdiri.

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang