Hari ini hari Minggu, setelah insiden percobaan kelima kemarin, Mingi kini sedang mempertimbangkan sesuatu.
Ia menatap lekat-lekat celengannya yang ada dalam rak, kalau ditotal ada 5 celengan berbentuk kucing dengan warna berbeda. Mingi memikirkan berapa kemungkinan uang yang ia dapatkan jika memecahkan salah satunya?
“Kalau aku pecahin si kuning, mungkin bisa beliin Yeosang sepatu converse terbaru gak ya?”
Yap, jadi tujuan Mingi adalah untuk membelikan Yeosang sepatu converse lalu memaksa Yeosang menghentikan taruhannya dengan teman sekelasnya itu.
Mingi sih memang gak pinter ya, tapi dia juga gak bodoh untuk menyadari kalau Yunho itu super duper menarik! Kalau semua hal konyol ini berakhir ngebuat Mingi suka sama Yunho gimana?
Gak akan ada jaminan Yunho suka balik sama dia! Mingi gak mau patah hati, sakit:(. Cukup sekali aja dulu, jangan lagi deh.
“Waa hayoloh mau ngapain tuh!”
Mingi mendengus malas, menoleh kebelakang dengan ekspresi kesal.
Kakak sepupu bodohnya itu berniat mengagetkan dirinya, tapi suara tawanya masih bisa tertangkap oleh telinga Mingi. Ya jelas Mingi gak kaget lah.
“Lah gak kaget kamu, ah gak asik!”
Kakak sepupu Mingi yang bernama Jiwon itu lantas duduk disamping Mingi, alias pada ujung kasur. Ikut menatap pada koleksi celengan milik Mingi.
“Mau ngapain kakak kesini?” tanya Mingi.
Jiwon tersenyum lebar, menunjukan deretan gigi putih yang tak rapi itu. “Biasa pinjem charger, boleh ya?”
Sudah Mingi duga! Tanpa berkata apapun Mingi lantas bangun dan mengambil charger miliknya yang ada diatas meja belajar. Kemudian menyerahkannya pada Jiwon.
“Dah, sana pergi. Hus hus~” usir Mingi.
Mingi bahkan sampai menarik paksa Jiwon agar bangun dari kasurnya dan pergi dari kamarnya.
“Ya ampun, iya Mingi gemesku! Ini aku keluar sekarang,” Jiwon menyerah, akhirnya memilih untuk pergi dari kamar Mingi. Daripada yang punya kamar ngambek kan.
Setelah Jiwon keluar kamarnya, Mingi langsung menutup pintu dan tak lupa menguncinya. Biar tidak ada gangguan kedua.
Mingi butuh konsentrasi tinggi untuk mengambil keputusan berat ini.
Hampir setengah jam memandang kumpulan celengannya, Mingi belum juga mengambil keputusan. Kan sayang kalau celengan yang ia rawat seperti anak sendiri itu dipecahin, apalagi buat beliin Yeosang sepatu.
Setengah hati Mingi menjerit tak rela. Karena pikirin buntu, ia akhirnya memilih untuk berkonsultasi pada orang yang tepat. Tenang, ini bukan salah satu dari teman-temannya itu kok. Mingi juga tau kalau temen-temennya pada gak beres.
Kak hwa(๑・ω-)~♥”
Spadaaaa
Kak seonghwaaaaYuhuuuu
Kenapa mings?.
Tapi setelah mendapat balasan dari kakak kelasnya yang lumayan dekat dengannya, Mingi malah ragu untuk minta saran.
Ini kan kak Seonghwa, yang gak mungkin jaga rahasia macam gini ke pacarnya alias kak Hongjoong. Yang kalau dia tau, satu tongkrongannya juga bakal tau. Dan kalau tongkrongan kak Hongjoong tau, berarti the one and only mantan Mingi juga bakal tau.
Gak deh, Mingi gak mau diledek. Gak jadi deh, mending minta saran sama Joochan aja. Dia masih cukup waras kayaknya.
Kak hwa(๑・ω-)~♥”
Gajadi deh kak hehe
Dih bocah
KebiasaanIni kak haje bukan?
Kak hwa gak mungkin nih bales giniHwhwhwhw
Dari tadi juga udah aku yang jawab
ming
Hayoolooo mau curhat apa sama
pacarku?Kepo
Bye kak haje, titip salam sama
kak hwa!.
Tuh Mingi bilang juga apa! Untung batal kan.
Mingi baru mau chat Joochan sebelum dengar teriakan maut Mamanya.Ya sudahlah, nanti saja. Tugas memanggil, dan ini jelas lebih penting daripada apapun.
————————🍱
“Tepung, telor, garam, gula, mentega, detergen, pembersih lantai, huh?”
Hampir Mingi kira Mamanya mau buat kue, tapi kue gak mungkin isi detergen atau pembersih lantai kan.
Jadi tadi Mingi dipanggil Mama dan mendapat sebuah misi untuk belanja, hadiahnya sisa uang belanja bisa buat Mingi. Lumayan buat jajan atau bisa Mingi masukin celengan, hehe.
Mingi dengan cepat menyelesaikan urusan belanjanya, karena ini bukan pertama kalinya bagi Mingi jadi ia sudah sangat hafal barang-barang yang ia butuhkan berada dimana.
Saat keluar dari mini market itu, Mingi bisa melihat sosok Yunho agak jauh didepannya.
Atau lebih jelasnya, didepan mini market yang Mingi kunjungi ada sebuah toko roti yang cukup terkenal. Dari balik kaca toko yang transparan, Mingi bisa melihat sosok Yunho yang sedang melayani pelanggan.Kenapa Mingi tidak kaget? Karena pada hari Rabu sore yang lalu, Mingi pergi mengantar Yeonjun dan Wooyoung untuk membeli roti disana, dan mereka bertemu Yunho.
Lalu Wooyoung dan Yeonjun mulai kepo kenapa Yunho bisa ada disana, dan kenapa ia menjadi kasir disana. Dan mereka akhirnya tau kalau kakak Yunho adalah pemilik toko itu, dan Yunho beberapa kali datang untuk membantu.
Kembali ke keadaan sekarang, Mingi masih berdiam diri disana memandangi Yunho yang tersenyum lebar melayani pelanggan disana. Hingga Yunho tak sengaja menoleh ke arahnya, membuat pandangan mereka bertemu.
Dan seperti biasa, ekspresi Yunho berubah datar saat itu juga. Tapi itu tak bertahan lama, karena Yunho mulai menghadap pelanggannya dan kembali memasang senyum lebar.
“Dia senyum ke semua orang kecuali aku kayaknya, ck.”
A/N: baru hari rabu dan aku udah capek belajar online:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Makan Siang | Yungi
Fanfiction"Yunho, makan siang bareng yuk?" Dasar teman laknat! Gara-gara paksaan mereka, Mingi jadi mempermalukan diri sendiri untuk bisa membuat Yunho menerima ajakan makan siang bersamanya. !bxb !Top=Yunho, jangan salah lapak ya:) ©berrymochim, 2020