18. Yunho makin-makin,,

1.2K 211 41
                                    

Kelasnya Yeosang lagi ada olahraga hari ini, kata dia sih mau ngambil nilai keterampilan main tenis. Kelas Mingi yang kebetulan lagi kosong ngebuat dia dan Yeonjun ada di pinggir lapangan, menonton kelasnya Yeosang.
Alasan lainnya, ada Yunho yang tambah ganteng pake headband.

“Mingi, liat Yohan tuh! Aaah! Kok ganteng???” pekik Yeonjun. Ia berjingkrak-jingkrak sambil memanggil nama Yohan, hingga sipemilik nama menoleh padanya. Pekikan lain keluar dari mulut Yeonjun saat Yohan mengedipkan sebelah mata padanya.

“Ish apasi, kamu udah ada yang punya ya,” peringat Mingi, ia menarik Yeonjun agar duduk kembali dengan tenang.

Yeonjun mencebikkan bibirnya, ia berhenti meneriakkan nama Yohan. Kini hanya duduk diam menikmati pertandingan antara Yohan dan teman sekelasnya.

Menit demi menit terlewati, Mingi begitu menikmati permainan tenis mereka. Sampai dua sosok yang begitu ia kenal berdiri ditengah lapangan, berhadap-hadapan.

“Subin lawan Yunho?! Aaaak! Noo bayikuuu!”

Mingi menghiraukan Yeonjun yang berteriak menyemangati Subin, yang katanya bayinya itu. Perhatian Mingi telah sepenuhnya ditarik oleh Yunho.

Yunho dengan pakaian olahraga culun milik sekolahnya itu malah terlihat semakin mempesona. Apa dia seorang model? Bagaimana bisa pakaian biasa terlihat begitu indah dikenakan olehnya.

“JUNG YUNHOOOO! SEMANGAT!”

Mingi tanpa sadar meneriakkan nama Yunho dengan sangat kencang, hampir semua mata kini hanya tertuju padanya. Tiba-tiba saja rasa malu menyerangnya, ow shiiiiie—
Apa yang baru saja ia lakukan tadi?!!

“MAKASIII SONG MINGI!” Yunho membalasnya tanpa tau malu.

Orang-orang sekitar mulai berbisik-bisik karenanya, mereka memandangi Mingi dengan pandangan menelisik. Sungguh, Mingi risih dibuatnya. Ia mendekat pada Yeonjun, berusaha bersembunyi dari tatapan tak suka para penggemar Yunho.

“Eh kenapa?” tanya Yeonjun heran, sepertinya ia tidak peka dengan keadaan sekarang.

Mingi memberi kode lewat lirikan matanya, Yeonjun akhirnya paham setelah melihat keadaan sekitarnya. Aura iri dengki tersebar dimana-mana, ah pantas saja.

“Ututu, bayi besarnya Onjun. Gapapa Mingi, kalem, duduk tenang aja nonton Yunho. Kalau mereka macem-macem ada Yeosang ya ku suruh maju,” kata Yeonjun sembari merangkul Mingi.

Mingi hanya mengangguk, dan kembali merileks-kan dirinya. Fokus menonton pertandingan Yunho dan Subin didepan sana.






————————————🍱

Setelah guru olahraga mereka mengakhiri pembelajaran kali ini, Yunho langsung melesat lari kearah Yeonjun dan Mingi yang duduk di kursi penonton.

“Hai,” sapa Yunho dengan senyum sumringah, meskipun wajahnya penuh akan keringat tapi si Jung ini masih terlihat bersemangat.

“Yunhoo! Sumpah, kamu keren banget tadi. Ya tapi masih kerenan Yohan siih,” kata Yeonjun.

“Iiih, kerenan Yunho tau. Kamu gak liat tadi permainannya bagus banget?” Mingi menyahuti Yeonjun, tak terima akan pendapat Yeonjun.

“Kamu bucin, Yunho gagal mukul aja pasti kamu bilang jago,” cibir Yeonjun. Mungkin ada benarnya juga?

Mingi mendengus kesal, enggan menanggapi Yeonjun lagi. Ia beralih menatap Yunho didepannya, pipi putih Yunho terlihat memerah mungkin karena panas. Wajahnya penuh keringat, tapi tetap tampan bagi Mingi.

Mingi kemudian mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya, mengelap keringat diwajah Yunho dengan sapu tangan itu. Mingi melakukannya dengan serius, hingga tak sadar jarak keduanya begitu dekat sekarang.

Yunho disisi lain hanya diam dan menikmati perlakuan Mingi padanya. Ia melingkarkan tangannya pada pinggang Mingi, membuat Mingi semakin mendekat padanya. Jujur, untuk saat ini Yunho bahkan tak bisa berpikir tentang apapun selain Mingi didepannya.

“Selesai!” seru Mingi. Ia bertepuk tangan kecil, apresiasi untuk dirinya sendiri karena berhasil mengelap peluh diwajah Yunho.

“Terimakasi, princess,” Yunho berucap pelan, kemudian mendekatkan wajahnya pada Mingi.
Cup!

Sebuah ciuman mendarat pada pipi sebelah kanan milik Mingi. Si empunya mengerjap pelan beberapa saat, sampai akhirnya membola kaget dan menjauhkan dirinya dari Yunho. Ia shock.

“AKHHH BODOH! AKU JADI NYAMUK, SOOBIIIN HUEEE!”

Teriakan kencang dari Yeonjun membuat Yunho dan Mingi kini menyadari dimana mereka berada sekarang. Mereka masih di pinggir lapangan milik sekolah, dengan beberapa siswa-siswi menyaksikan aksi mereka tadi.

“Yeonjun bodoh, huaaa Mingi maluu!” Mingi merengek, menutup wajahnya yang mulai memerah malu.

Yeonjun? Hm, dia sudah melarikan diri tepat sesaat setelah berteriak kencang tadi. Sepertinya kembali ke kelas atau pergi menemui pacarnya.

Lalu bagaimana reaksi Yunho?
Dia juga sama malunya dengan Mingi, tapi sepertinya Yunho lebih bisa menyembunyikannya. Ia bersikap cool seolah-olah tidak melakukan hal aneh barusan.

Yunho menjauhkan tangan Mingi yang menutupi wajahnya sendiri itu, Mingi membuka matanya perlahan, menatap Yunho dengan muka memelas, lucu.

Yunho terkekeh, mengusak surai lembut milik Mingi. “Ayo pergi dari sini, aku antar kamu ke kelas,” kata Yunho.

Mingi tanpa mengatakan apapun langsung mengangguk, langsung merapatkan tubuhnya pada Yunho. Ceritanya mau ngumpet, tapi karna aksinya itu mereka makin menjadi pusat perhatian.

Yunho menyadari itu, tapi apa pedulinya? Biarkan sajalah, nanti juga bosan sendiri. Jadi Yunho lebih memilih untuk mengajak Mingi menjauh dari lapangan secepatnya.

A/n; aloha! Wah wah wah, ngaret lagi nih mochi:)Skskskksksj agustus-september bulan yang sibuk ya ternyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/n; aloha! Wah wah wah, ngaret lagi nih mochi:)
Skskskksksj agustus-september bulan yang sibuk ya ternyata. Abis oldalan merajan, nyusul nikahan abang, abistu hari raya galungan kuningan, waaahhh:)

Etapi, chap 20 tamat kok ini, yang mana tinggal 2 lagi. Dan kebetulan udah nyiapin yungi yang lain didraft uhu~

Makan Siang | YungiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang