14. Yunho dan kekesalannya

1.3K 240 72
                                    

“Yah! Kamu ngapain masih main basket disini? Mau kulaporin satpam?!”

Yunho menghentikan dribble bolanya, ia menatap sosok perempuan yang berdiri sambil berkacak pinggang dipinggir lapangan.

Yunho dapat melihat wajahnya dengan jelas, dan sepertinya Yunho tidak pernah melihatnya disekolah selama ini. Ugh, tapi suara itu, Yunho yakin dia orang yang sama yang meneriakinya beberapa hari yang lalu.

“Hei! Kenapa malah bengong?” Yunho mengerjap pelan begitu perempuan itu tiba-tiba saja berdiri didepannya. Uh, kapan ia kesini?

“Sana pulang, kamu gak tau ya kalau udah jam pulang sekolah kita gak boleh makai fasilitas sekolah kecuali untuk keperluan ekstrakurikuler,” ucapnya lagi.

Yunho sempat terdiam sebentar, memandangi wajah si perempuan.

“Namamu siapa?” tanyanya tiba-tiba.

Yunho tak tau kenapa dari sekian banyak kata-kata yang ada dalam otaknya malah pertanyaan seperti itu yang keluar. Namun nampaknya Yunho tidak sepenuhnya menyesal telah mengeluarkan pertanyaan itu.

Perempuan itu mengulurkan tangannya, “Seo Soojin,” lantas tersenyum ramah.

Yunho membalas uluran tangan Soojin, ah tangan itu terasa begitu lembut dan hangat. Dan terasa pas dalam genggaman Yunho..

“Jeong Yunho.”




———————————🍱

“Lagi? Huh, kamu punya niatan apa sih deketin Mingiku?” tanya Lucas penuh dengan tatapan intimidasi.

Yunho tadinya pergi ke kelas Mingi, berniat mengajak Mingi makan siang bersama. Dan tiba-tiba saja Yeonjun dan Lucas menghalanginya.

“Mingi kita!” ucap Yeonjun membenarkan.

Lucas berdecak pelan, mengangguk cepat demi keselamatannya. “Iya maksdunya itu, kamu punya niatin apa dengan Mingi kita?” Lucas kembali mengulangi pertanyaan.

Yunho merotasikan bola mata malas, dengan tangan bersidekap didada. Ia terlihat kesal saat ini.

“Aku cuma jadi anak pendiam selama ini, apa salahnya dengan hal itu?! Hei, ini bukan seperti aku anak berandalan atau apapun yang buruk itu. Aku cuma mencoba dekat drngan seseorang, kenapa kalian selalu berpikiran buruk tentangku!” Yunho mengeluarkan semua unek-uneknya selama ini.

Ia cukup kesal saat dicap buruk oleh teman-teman Mingi. Karena pada dasarnya, Yunho hanya mencoba berteman dan menjadi lebih dekat dengan Mingi. Ia benar-benar tidak memiliki niatan jahat.

Yunho rasa reputasinya disekolah juga selalu baik, mungkin hanya dicap dingin dan sombong oleh sebagian orang. Dan itupun karena Yunho yang memang terlihat pendiam dan seperti memilih-milih saat berteman.

Padahal kenyataannya Yunho hanya sulit mengakrabkan diri dengan orang asing, Yunho lebih menyukai ketenang dan kesunyian saat sendiri. Dan tetap saja, sebagaimana seringnya Yunho menjelaskan ini pada teman-temannya, mereka akan tetap menganggapnya sombong.

Fuck, persetan dengan image sombongnya. Yang jelas Yunho tidak pernah memiliki image buruk lain yang lebih parah dari itu. Dan teman-teman Mingi ini bersikap seolah-olah Yunho berandalan nomor satu disekolah ini.

Benar-benar menyebalkan.

“Kalian udah keterlaluan, apa salahnya Yunho mencoba berteman sama aku?” Mingi akhirnya bersuara setelah hanya diam menonton perdebatan temannya dan Yunho.

Makan Siang | YungiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang