Dengan sekuat tenaga gadis itu memberontak. Namun usahanya sia-sia karena ciuman Daffa begitu kuat. Daffa tidak peduli kalau gadis itu sulit untuk bernapas, yang ada dalam benaknya hanyalah ingin memberi pelajaran kepada gadis itu, agar tidak mengundang hasrat yang menggairahkan. Akan tetapi, Daffa pun sadar atas apa yang dilakukannya itu. Dan tidak lama kemudian, akhirnya Daffa melepaskan ciumannya, sehingga Alma tidak lagi memberontaknya.
"Kalau sampai terjadi lagi seperti ini, aku tidak segan-segan untuk mencicipi daging mulusmu itu!" ancam Daffa menyeringai.
Daffa langsung keluar dari kamar mandi, sementara Alma hanya bisa terdiam membisu akibat syok karena ulahnya Daffa. Ada sedikit rasa takut bercampur kesal terhadap laki-laki itu, namun hatinya lega karena Daffa tidak melakukan hal yang macam-macam kepada dirinya.
"Ya ampun! Ciuman ini!" kata Alma sembari meraba bibirnya yang sudah disentuh oleh Daffa. "Mimpi apa aku semalam? Kenapa bisa-bisanya telanjang dihadapan si laki-laki ganjen itu! Kan jadinya aku dicium!"
"Araghh! Pokoknya, ini semua gara-gara si cunguk kurang ajar yang tidak tahu malu itu!" gerutu Alma sembari mengguyurkan air dalam gayung ke seluruh tubuhnya.
*****
Setelah keluar dari kamar mandi, Daffa langsung merebahkan tubuhnya ke atas kasur milik Alma. Daffa masih kepikiran soal kejadian tadi. Ia senyam-senyum sendiri karena sudah melihat jelas seluruh isi tubuh Alma yang seksi dan mulus dengan secara gratis.
Sebenarnya, jiwa kejantannya Daffa sudah bergejolak sedari tadi, apalagi sembari menyentuh tubuhnya itu dengan sangat nyata. ingin rasanya senjata miliknya yang sangat tangguh itu, menembus kedalam surga dunia miliknya Alma. Akan tetapi, ia bisa menahannya dan menstabilkan lagi tubuhnya, agar tidak mau dicap sebagai laki-laki brengsek.
Tidak lama kemudian, Alma pun langsung keluar dari kamar mandi yang masih berbusana handuk. Dengan pedenya ia mengambil baju di tas dekat Daffa yang kini sedang berbaring. Maklum, Alma tidak memiliki lemari, jadi segala sesuatunya dimasukkan ke dalam tas besar, termasuk baju-bajunya.
Sudah jelas apa yang Alma lakukan membuat lelaki itu semakin membelalakkan matanya akibat horni yang semakin memuncak. Karena Alma risih dengan tatapannya Daffa, ia pun mengusirnya secara pelan-pelan karena takut kedengaran oleh tetangganya.
"A-aku mau dibaju, kamu keluar dululah," ucap Alma malu-malu.
"Kenapa aku mesti keluar? Bukannya di luar banyak orang-orang yang sedang membeli bubur? Lagi pula aku sudah tau seluruh tubuhmu itu seperti apa?" kata Daffa tersenyum licik.
"Kamu!" gertak Alma dengan matanya yang melebar. "Dasar laki-laki mesum! Menyingkir dulu kenapa sih? Sembunyi di balik tirai kek, di kamar mandi kek, Kalau nggak aku teriak nih, biar kamu malu dan digebukin sama warga sini!" cetus Alma yang semakin kesal.
"Loh silahkan saja teriak, paling yang malu itu kamu, bukan aku. Secara aku sudah berada di dalam kos-an ini. Dan itu artinya, kamu memasukan seorang pria tanpa seizin pemiliknya, dan nanti kalau ada yang—"
Seketika ucapan Daffa terhenti setelah apa yang ia lihat membuat dirinya tercengang.
Bagaimana tidak, Alma membuka handuknya dan memakai baju tepat dihadapan dirinya. Ia juga sembari menampakkan wajah yang cemberut dan hati kesal, karena ucapan Daffa yang tidak mau mengalah.
Alma memakai satu persatu pakaiannya yang ada didekat Daffa. Sementara Daffa hanya bisa melotot sambil menelan salivanya. Betapa jelasnya tubuh gadis itu membuat adik kecilnya semakin ingin keluar dari sangkarnya. Bahkan ketika Alma memakaikan Branya, dadanya membusung kedepan dan hal ini membuat Daffa semakin ingin menyentuh dua gunung kembar yang begitu montok dan seksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI SIMPANAN CEO (END)
RomanceAlmaira, wanita single dan cantik mendadak mau dijadikan istri simpanan seorang pria kaya raya yang sudah beristri. Meski ia tahu, jika apa yang ia lakukan adalah salah. Semua ini berawal dari perkenalannya dengan seorang pria yang bernama Daffa. Di...