Kau Miliku, Alma!

15.7K 388 38
                                    

"Akhirnya, aku bisa rebahan juga!" tutur Daffa sembari mebantingkan tubuhnya ke atas kasur.

"Al, maaf ya, harusnya aku nyari hotel lain, tapi aku benar-benar gak kuat nahan ngantuk," ucap Daffa sembari mengubah posisinya menjadi duduk.

"Santai saja, keselamatan lebih penting, lagian ini kedua kalinya kita sekamar lagi kan?" ucap Alma sembari menyimpan tas selendangnya ke atas meja yang sudah di sediakan oleh pihak hotel.

"Iya juga, semoga saja selamanya bisa sekamar lagi," ucap Daffa keceplosan.

"Apa?" tanya Alma tercengang.

"Ma-maksudku, a-anu aduh itu tuh, eh aku mau mandi dulu!" kata Daffa sembari beranjak dari duduknya dan langsung berlari kecil ke kamar mandi.

Alma yang menyaksikan tingkah Daffa, merasa begitu geli. Apa yang diucapkan Daffa terdengar jelas di telinga Alma.

"Apa maksudnya sekamar selamanya? Apa dia ingin ... ah tidak mungkin, mana mau dia sama aku yang norak begini," ucap Alma tersenyum kecil.

Ketika Daffa sudah bertelanjang dada, dan hanya memakai handuk yang berwarna putih, ia keluar dari kamar mandi dan hendak menelepon staff hotel agar dipesankan baju untuknya. Sementara Alma sedang rebahan di tempat tidur sambil memainkan ponselnya. Alma tiba-tiba kaget setengah mati, karena melihat Daffa keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk saja.

"Eh busyet! Apa-apaan ini! bikin mataku ternodai saja!" ucap Alma dalam hatinya.

"Ke-kenapa kamu gak pakai baju sih!" ucap Alma sembari beranjak dari tempat tidur dan langsung menutupi muka dengan kedua telapak tangannya.

"Yey, orang pake handuk juga. Lagian kenapa pake nutupin muka segala, aku kan sedang mandi, tapi mau ..."

"Kalau sedang mandi, kenapa kesini!" ucap Alma memotong pembicaraan Daffa.

Sejenak Daffa terdiam membisu melihat tingkah Alma yang sedang berdiri sembari meutupi muka dengan kedua telapak tangannya. Dan hal itu membuat rasa kejahilan Daffa tergugah kembali.

"Wanita ini lama-kelamaan semakin menggemaskan," batin Daffa menyeringai sembari berlagak pinggang.

Karena tidak ada suara yang keluar dari mulut Daffa, Alma pun mengintip dari celah-celah jarinya yang masih menutupi wajah ayunya. Namun Daffa masih memperhatikan gadis itu, ia berjalan ke arah Alma, dan jantung Alma pun semakin berdetak kencang.

"Ya ampun, dia mau ngapain lagi sih!" ucap Alma dalam hatinya.

"Kenapa ngintip? Kamu ingin melihat tubuhku yang seksi ini kan? Lihat aja gratis ko. Lagian aku juga sudah melihat seluruh tubuh kamu yang mulus itu, kenapa masih malu-malu?" ucap Daffa sembari berhenti berjalan dan mendekapkan tangannya di depan dada.

Mendengar perkataan Daffa, Alma langsung melepaskan tangannya sembari cemberut, "Dasar mesum!"

"Benarkah aku mesum? Apa kamu tahu salah satu naluri pria seperti apa?" kata Daffa dengan melangkahkan kakinya lagi menuju Alma.

Mendengar perkataan itu, Alma semakin bingung, apalagi Daffa semakin lama semakin dekat dan hal ini membuat sorot matanya Alma tidak berkedip sama sekali. Namun setelah Daffa mendekat, Alma langsung sadar, ia pun memalingkan wajahnya seolah ekspresinya mengatakan sedang tidak suka.

Daffa menatap wajah Alma, ia mulai meraih wajahnya agar hanya menatap dirinya saja. Alma pun tidak berontak sama sekali, ia menuruti apa yang Daffa lakukan. Mereka saling menatap satu sama lainnya, dan perlahan-lahan Daffa mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Alma. Sontak saja, Alma gugup dan bingung, apalagi jantungnya sedari tadi berdegup semakin kencang. Yang hanya bisa Alma lakukan adalah memejamkan matanya.

ISTRI SIMPANAN CEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang