polaroid.

497 76 13
                                    

Memories might be blurred anytime, but that polaroid always can help you to recall.

.
.
.
.

Ini memang bukan kali pertama Seulgi pergi ke Daegu, tapi pergi ke Daegu dengan embel-embel menginap di rumah Kim Taehyung adalah pengecualian.

Jika dipikir-pikir, Seulgi tidak pernah menginap di rumah teman-temannya, selain Jungkook tentunya.

Tapi mau dikata apa, ia lebih tidak tega melihat Taehyung mengemudi membawa mereka kembali pulang ke Seoul.

Padahal Seulgi dengan senang hati bergantian membawa mobil, tapi Taehyung tetap bersikeras menawarinya untuk menginap dengan mata yang terkantuk-kantuk.

Benar kata Taehyung, konveksi yang harus didatangi baru buka di sore hari, jam lima. Lalu masih mereka harus berdiskusi panjang masalah kain dan hal lain sebagainya.

Tidak ada kata lelah saat Seulgi harus mengitari konveksi karena kain yang diharapkannya cukup susah untuk didapatkan disaat banyak stok kain dengan jenis lain yang menumpuk disediakan oleh konveksi.

Taehyung yang juga sibuk memilih ornamen diujung ruangan pun tahu-tahu merasa lelah saat jarum jam menunjuk dipukul sebelas.

Beranjak dari tempatnya, Taehyung membawa tubuhnya ikut berjongkok di sebelah Seulgi yang masih berada diantara tumpukan kain.

"Tidak lelah?"

Seulgi menggeleng, dari sakunya ia memberikan sebungkus permen yang diterima Taehyung dengan senang hati.

Mendudukkan dirinya, Taehyung bersila membuka permen mint yang wanginya sudah tercium saat plastik pembuka itu robek sedikit.

"Aku tidak tau sebanyak apa kain yang kau butuhkan." Taehyung bergumam.

"Ini hanya untuk sample, sudah jauh-jauh kesini masa hanya bawa satu jenis kain saja. Oh- Tae! Tolong ambilkan itu-"

Taehyung mengikuti arah telunjuk Seulgi sebelum menarik kain katun dengan warna hijau menyala, "ini?"

Seulgi mengangguk dan memilih mendudukkan disebelah Taehyung, "aduh capek sekali."

Taehyung terkekeh, melempar kain yang digenggamnya menutupi wajah Seulgi yang memekik sebal, "tadi bilang tidak lelah."

"Aku tidak lelah, hanya capek." Seulgi menatap garang ke arah Taehyung yang masih juga terkekeh.

Keduanya terdiam, Seulgi yang tangannya masih sibuk mengais-ngais kain asal dan Taehyung masih menikmati permen mint yang tiba-tiba saja rasanya jadi manis.

Dari ujung lorong pemilik konveksi sedikit berteriak menawari kopi hangat yang akan dibuat oleh karyawannya.

Seulgi mengangguk antusias, sementara Taehyung menggeleng dengan tangan melampai tanda tidak perlu dibuatkan.

"Tidak suka kopi?"

Taehyung menoleh ke arah Seulgi yang mengulurkan menengadahkan tangannya, menatap tidak mengerti ke arah Seulgi yang malah menunjuk telapak tangannya dengan lirikan mata.

Mons Igneus || seulkook • vseul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang