car.

530 77 2
                                    

Answering isn't always about describing.

.
.
.
.

Setelah berhasil terpejam dipukul tiga dengan satu dua pertanyaan yang terus bercabang, Seulgi terbangun tepat saat matahari mencapai ujung daun pertama yang menggantung dipelataran rumah keluarga Kim.

Tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya, hanya mobil pengangkut sayuran dan beberapa sepeda yang dikendarai remaja berseragam.

Sepertinya asik sekali tinggal disini.

Setelah mengamati burung yang terbang di atas jendela kamar, Seulgi mendengar suara Taehyung dari balik pintu.

"Sudah bangun?" Tanyanya begitu Seulgi menarik tuas pintu kamarnya.

"Aku bahkan sudah si- tunggu..."

Seulgi membuka daun pintu semakin lebar, mendongakkan kepalanya sebelum berlalu melewati Taehyung begitu saja ketika indra penciumannya menangkap rangsang menarik.

"Ibu memasak japchae?"

Ibu Kim agak kaget karena mendapati Seulgi sudah berada dibelakangnya. Terkekeh anggun dengan tangan yang masih sibuk menata piring makan.

"Duduklah," pinta ibu Kim masih dengan kekehannya yang khas.

Taehyung yang sedari tadi mengamati akhirnya menarik satu kursi untuk ditempatinya, "soal makanan saja peka sekali hidungmu."

Merasa diejek, Seulgi yang menatap sinis ke arah Taehyung yang ikut terkekeh dengan ibu Kim yang duduk dihadapan Taehyung. Untung saja ini di rumahnya, kalau tidak mungkin Taehyung sudah mendapat satu pukulan di area lengannya.

"Semalam Taehyung yang mohon-mohon sama ibu, loh. Katanya Seulgi suka japchae. Makanya ibu buatkan. Padahal ibu mau buat galbitang."

Seulgi melirik ke arah Taehyung yang sudah sibuk menyuap sendok nasinya, malas berpikir bagaimana Taehyung tau kalau ia suka japchae.

"Yah, padahal aku lebih suka galbitang."

Melirik lagi, kini giliran Seulgi yang menangkap Taehyung sedang membuang pandangnya.

"Sering-sering main kesini makanya, nanti ibu masakkan kesukaanmu."

Seulgi mengangguk antusias, mengiyakan tawaran ibu Kim yang sekarang sedang menyendokkan telur ikan di atas piringnya.

Seulgi bergumam berterima kasih dan dibalas ibu Kim dengan gumaman yang menggemaskan.

Mau tidak mau ya Seulgi malah yang kepayahan menahan gemas karena ibu Kim yang terus menggodanya.

Setelah sarapan dengan guyonan hangat dipagi hari, melupakan fakta jika ini kali pertama Seulgi berkunjung ke rumah keluarga Kim, tapi sudah dianggap seperti teman satu sekolah dasar Taehyung.

Padahal sepanjang berlangsungnya acara makan pagi tanpa ayah Taehyung yang masih bekerja di luar kota, Taehyung hanya sibuk dengan makanannya.

Tapi tidak bisa dipungkiri dari balik pandangnya, Seulgi terus mencuri pandang ke arah Taehyung yang sesekali tersenyum menyimak obrolan antara Seulgi dan ibunya, dan sejenak melupakan adanya banyak pertanyaan yang harus diajukin Seulgi untuk Taehyung.

Mons Igneus || seulkook • vseul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang