Stay

251 33 5
                                    

Chanyeol masih berada di rumah Luhan, memastikan kalau kesedihan itu akan berkurang dengan kehadirannya. Jelas sekali Luhan terlihat hancur dan ia tidak perlu bertanya apa yang terjadi.

"Ini tehmu." Luhan membawakan nampan setelah membersihkan diri dan berganti pakaian. "Maaf ya, aku terus merepotkanmu."

"Jangan bicara seperti itu, aku senang bisa menemanimu." Chanyeol menyesap tehnya dan merasa tenang ketika kehangatan itu terasa melewati kerongkongannya. "Pokoknya sampai kapan pun aku akan terus menemanimu."

Perhatian yang di berikan Chanyeol memang membuat Luhan tersentuh. Ia lega karena bisa dekat dengan pemuda yang selalu membantunya di saat terpuruk.

.

.

Sehun menyadari situasi saat ini benar-benar tidak baik. Ia berusaha bicara dengan Luhan, tapi, gadis itu tidak pernah menjawab telepon atau pesan singkatnya.

Ia juga tidak bicara pada Baekhyun. Rasa kesalnya masih memuncak sejak kejadian itu.

"Mau apa kau kesini?!" Tanya Chanyeol ketus ketika melihat satu-satunya pemuda yang memakai seragam yang berbeda di parkiran sekolah.

"Tidak ada larangan untuk aku kesini."

"Luhan menyuruhku untuk mengusirmu." Chanyeol memasukan tangan kanannya ke dalam saku celana panjangnya. Ia tertawa dalam hati ketika melihat ekspresi kesal Sehun. "Jadi, pergilah!" Ia memutar badannya berjalan ke arah lobi tanpa menunggu jawaban lawan bicaranya.

Sehun mengepalkan tangannya, ia tidak suka dengan cara Chanyeol mewakili Luhan, atau lebih tepatnya ia tidak percaya dengan apa yang di katakan pemuda jangkung itu.

Ia mendorong Chanyeol sampai tersungkur. Seragam putih yang saat itu tidak sedang berbalut jas almamater pun sedikit kotor. Mereka pun menarik perhatian beberapa siswa yang lewat.

Chanyeol juga tidak terima dan ia mencengkram kerah kemeja Sehun, memberinya tatapan maut dengan mata besarnya.

"Kau yang berbuat salah dan sekarang kau yang marah! Dasar bajingan!"

Chanyeol pun melayangkan tinjunya tepat di wajah Sehun, mereka adu pukul untuk sesaat sampai Luhan datang dan memisahkan mereka. Spontan ia menampar Sehun.

"Jangan pukul sahabatku!" Bentak Luhan yang membuat Sehun terperangah.

"Dan kalian juga tidak boleh berkelahi di lingkungan sekolah!" Kali ini omelan itu di tujukan ke dua pemuda tinggi di hadapannya.

"Luhan, kau harus mendengar penjelasanku." Pinta Sehun. Ia tidak ingin melewatkan sedetik pun kesempatan untuk bicara dengan kekasihnya.

"Kau hanya menyakiti Luhan. Bukannya kau sudah punya Baekhyun heuh?!" Chanyeol yang kesal, mengomel sambil mengacungkan telunjuk ke depan wajah Sehun. "Aku sudah melepaskannya, sekarang dia bisa jadi milikmu tanpa sembunyi lagi dariku."

Luhan terkejut karena ia sama sekali tidak tau kalau Chanyeol dan Baekhyun sudah putus. Makanya ia merahasiakan apa yang dilihatnya kemarin.

"Kau tidak tau apa-apa!" Sanggah Sehun, ia bersikeras meminta pengertian dari Luhan.

"Apa yang tidak aku tau?!! Dasar kau pengecut!"

I Love The Way You LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang