Girls Things

230 33 4
                                    

Baekhyun menunggu di sudut cafe dengan cemas. Chanyeol bilang kalau Luhan akan datang sebentar lagi. Ini sudah gelas ketiga ia meneguk air mineral. Rasa gugup karena kesalahan di masa lalu, cukup membuatnya terlalu malu untuk bertemu dengan orang yang pernah di sakitinya.

"Hai Baekhyun!" Sapa Luhan, di barengi senyuman manis. Matanya berbinar, seperti pertama kali mereka bertemu.

"Maaf aku telah mengganggu waktumu." Ucap Baekhyun yang masih bingung bersikap.

"Aku sedang santai kok. Aku senang sekali ketika Chanyeol bilang kau ingin bertemu denganku."

Melihat senyuman itu, Baekhyun jadi terus teringat dengan masa lalu. Kenapa baru sekarang ia berpikir kalau Luhan itu terlalu baik?

Tentu bukan hal mudah mengumpulkan nyali untuk bertemu dengan orang yang pernah kita sakiti.

"Aku ingin minta maaf padamu, meskipun aku tau, sampai kapan pun kesalahanku memang tak termaafkan."

"Aku tidak bisa membenci orang begitu lama. Aku sudah memaafkanmu Baek."

.

.

"Kau serius dia akan datang?" Sehun melirik Junmyeon yang sedang asyik mengamati para pekerja yang sedang mendekorasi sebuah gedung pertemuan.

"Aku tidak akan mengecewakan orang yang telah berinvestasi denganku, terutama kau Tuan Oh."

Junmyeon memiliki rencana mengadakan sebuah seminar yang di khususkan untuk para mahasiswa kedokteran. Tempatnya, tentu di gedung milik ayahnya yang sengaja ia tutup untuk sewa selama tiga hari kedepan untuk persiapan. Ia juga memanfaatkan dokter senior kerabat keluarga Kim untuk berpartisipasi sebagai pembicara di seminar tersebut. Jadi, bisa di katakan ini adalah rancangan acara yang cukup besar.

"Aku dan Kris sudah mengaturnya, pokoknya nanti kau hanya harus melakukan hal yang ku minta. Mudah kan?"

Sehun memang kagum dengan persiapan detail yang di lakukan Junmyeon. Kesempatan bertemu Luhan nanti, tidak akan ia sia-siakan begitu saja. Nama pria satu lagi yang di bicarakan pun datang dengan membawa amplop cokelat.

"Aku sudah mengurus makanan dan alat tulis yang akan kita bagikan." Kris membawa kabar yang menjadi tanda kalau persiapan mereka memang sudah tinggal beberapa tahap akhir.

"Good news!" Seru Junmyeon. "Benar kan yang ku katakan, kau hanya tinggal duduk manis dan beraksi di hari H."

.

.

Chanyeol memainkan jemarinya di kemudi sembari menunggu Baekhyun selesai dengan pekerjaan paruh waktunya. Tak lama gadis itu muncul keluar dari pintu dan menghampiri mobil Chanyeol yang terparkir.

"Sebenarnya kita mau kemana?" Tanya Baekhyun yang sangat penasaran ketika Chanyeol menyuruhnya berpakaian rapi dan menata rambut.

"Kalau aku beri tau sekarang, nanti tidak akan jadi kejutan lagi."

Baekhyun menurut dan hanya membicarakan seputar kegiatan masing-masing sepanjang siang tadi, sampai akhirnya mereka tiba di sebuah studio musik yang ia ketahui milik salah seorang produser favoritnya.

"Ayo masuk." Ajak Chanyeol, ia membukakan pintu untuk gadis yang masih menatapnya bingung di kursi penumpang.

Mereka pun masuk dan Chanyeol langsung ke meja resepsionis tanpa Baekhyun. Setelah menunggu konfirmasi agak lama, salah seorang petugas pun mengajak mereka ke sebuah ruangan. Ia terus menduga kalau Chanyeol hanya ingin berlatih musik atau melakukan rekaman sederhana yang nantinya akan di simpan sebagai koleksi.

I Love The Way You LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang