Mission

264 42 11
                                    

"Eonni, kau telah membuat aku kehilangan kesempatan emas makan bersama orang penting!!!!" Teriak Luhan di telepon.

Kakak sepupunya, tiba-tiba batal datang setelah dia baru saja menginjakan kaki di depan pintu apartemen.

.

.

"Here's the thing, kau selalu saja berkutat dengan kemungkinan terburuk." Kata Junmyeon. "Dia single dan pemuda yang kau bicarakan itu juga sepertinya memang hanya temannya."

"Park Chanyeol bilang kalau dia mengencani Luhan. That's the problem dan sudah sebaiknya aku mundur. Aku telah menyakitinya." Sehun geram dengan dirinya sendiri, ketika harus mengingat segala kebodohannya mempertahankan hubungan tidak jelas bersama Baekhyun.

"Memangnya dirimu sendiri sudah tidak memiliki nyali heuh?!" Kris bersuara di barengi tatapan tajam mengarah ke Sehun. "Masa lalu tidak perlu terus kau gali. Dulu memang kau terlalu bodoh. Tapi, buktikan saja sekarang kalau kau sudah berubah menjadi lebih baik, Tuan Muda..."

"Setuju!" Seru Dongho sambil mengacungkan sendok sup di tengah mereka.

.

.

Chanyeol menatap Baekhyun yang terlelap di sofa. Ia berinisiatif mengambil selimut dari kamar dan memasangnya agar gadis itu tidak kedinginan.

Waktunya untuk pulang, setelah membereskan bekas minuman, Chanyeol bergegas pergi karena masih harus mengerjakan tugas presentasi untuk besok pagi.

Yap! Ia rela membagi waktunya untuk Baekhyun, meskipun hari ini sebenarnya cukup sibuk. Chanyeol seperti tidak bisa lagi berbohong ketika melihat Baekhyun tidur dengan nyenyak.

SEPERTINYA CINTA ITU MENGGALI KE ATAS PERMUKAAN HATINYA!

Degub jantungnya tak beraturan sampai ia harus berpura-pura terlihat datar.

Saat memasuki mobil, ponselnya mendapat panggilan masuk dari Luhan.

"Yup? Miss me?"

.

.

Sehun melamun sepanjang perjalanan pulang. Ia bahkan tidak menaruh perhatian pada Dongho yang memuji mati-matian masakan restoran China tadi.

ENAK & GRATIS

Itulah yang menjadi prioritas pemuda bermata bulan sabit tersebut.

"Menurutmu kesalahanku di masa lalu itu, apa bisa di perbaiki?" Tanya Sehun yang tiba-tiba menginterupsi pujian kesekian Dongho untuk restoran itu.

Pemuda itu sadar kalau temannya masih terus di kuasai bayangan mantan. Seorang Oh Sehun memang tidak semudah itu jatuh cinta dan melupakan.

"Asalkan ada niat dan usaha untuk memperbaiki kesalahan, itu sudah lebih dari cukup. Hasilnya, biar takdir yang menentukan. Kau tau, terkadang aku sedih melihatmu masih saja terjebak di hubungan masa lalu"

Akhirnya Dongho memberikan kalimat penyemangat yang mampu menenangkan hati Sehun.

.

.

Chanyeol datang dengan dua kotak susu stroberi. Ia memasuki apartemen Luhan dan beruntungnya gadis itu menghidangkan biskuit favoritnya.

"So, apa wawancaranya berjalan lancar?"

"Iya dan Suho yang di maksud itu ternyata Junmyeon oppa." Jawab Luhan sembari memindahkan beberapa biskuit ke piring kecil.

"Wow dia punya nama panggung sekarang." Sahut Chanyeol, ia pernah dua kali bertemu dengan pria bernama Junmyeon itu. "Apa dia masih...."

I Love The Way You LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang