***
Suara rintik hujan menyapa, beriringan dengan lembutnya hembusan angin dari utara. Air-air langit yang sudah tumpah cukup untuk mengguyur sosok pria yang kini berdiri dengan wajah mengadah ke atas, memejamkan mata sembari menikmati hawa dingin yang perlahan menusuk tubuhnya.
Mungkin... langit sedang mengejeknya.
Dia menoleh ke timur, berusaha menetralkan gejolak batinnya yang tertahan. Menatap sendu cafetaria di mana sosok impiannya menggenggam hangat tangan pria lain. Sosok yang dulu segalanya untuknya, yang seharusnya menjadi miliknya.
“Kak Jisung…?” Dia menoleh ke arah suara, memaksakan senyum pada Jeongin yang mengulurkan payung hitam padanya. Jisung menerimanya, hanya mengangguk saat adiknya mengomelinya untuk pulang. Sang adik dan langit sepertinya memang menghendaki dia untuk pulang sekarang.
“Jeongin?”
“Hm?”
“Menurutmu, apa yang sebuah kapal harus lakukan saat ingin berlabuh ke pelabuhan kecil, tapi sudah ada kapal lain yang mendahuluinya?”
“Mencari pelabuhan lain.”
“Semudah itu?”
“Tentu, itu lebih baik dari pada membiarkan kapalmu terombang-ambing di lautan luas dan akhirnya karam.”
“Ah, kau benar.” Percakapan singkat itu berakhir. Jisung tersenyum memandangi jendela mobil di mana refleksi wajah sendunya terlukis. Adiknya memang benar, cinta yang berpindah haluan lebih baik daripada cinta yang karam.
“Tapi kak, sejujurnya…”
“…. ”
“Kenapa kakak selalu menguntit kencan Ayah dan Hyunj--ah maksudku kekasih baru Ayah?”
***
Drabble, Karam. ©missingandlonely
KAMU SEDANG MEMBACA
Magellanic
FanfictionHyunsung, Han dom :) Semua cerita tentang Jisung, di mana Hyunjin menjadi Terungkunya. Fanfiction Alternative Universe 🌌