84 - sepucuk surat

172 10 0
                                    

Mereka sampai dengan selamat di rumah Hwamin. Saat Eunbee menginjakkan kakinya di lantai ruang tamu. Tiba - tiba saja dia rindu. Rindu akan sosok sahabatnya itu.

Hwamin kemana sih?

Eunbee terus berjalan menuju ke arah kamar Hwamin, dan mengabaikan Taehyung dan Yuna.

Eunbee menatap satu persatu serta dari sudut kesudut kamar Hwamin. Hingga, Eunbee berhenti tepat di depan cermin hias milik Hwamin. Di sana terdapat bingkai foto yang menarik mata Eunbee.

Diapun mengambil bingkai foto tersebut, dan kemudian mengelus permukaan kaca foto itu. Sangat rindu. Foto itu berisi gambar Hwamin, Yuna, dan Eunbee.

Tak tertahankan lagi, akhirnya Eunbee meneteskan air mata yang terbendung sedaritadi. Ia sudah berusaha menahannya, tapi sia - sia. Kesedihan hatinya mengalahkan pikirannya untuk tidak menangis.

Eunbee memeluk bingkai foto itu erat. Dan, menangis sembari memeluknya. Kemudian, seseorang mengelus pundaknya. Melihat Eunbee menangis, sahabatnya yang mengelus pundaknya itupun juga ikut menangis. Yuna. Ya..

"Gue pengen minta maaf sama Hwamin, yun," kata Eunbee yang masih nangis terisak. "Gue pengen ketemu dia."

"Kita nanti cari dia ya, udah lu jangan nangis lagi," tutur Yuna menenangkan Eunbee.

"Tapi gue pengen ketemu sama dia sekarang. Gatau kenapa firasat gue akhir - akhir ini ga enak." Memang benar, selama masa pemulihan ini, Eunbee merasa tidak tenang.

"Ssstt.. jangan ngomong begitu ah. Kita berdoa aja ya, semoga Hwamin ga kenapa - kenapa. Positif thinking dong, okey?" Meski Yuna juga merasa tidak tenang, tetapi dia gaboleh membuat Eunbee khawatir. Yuna pun juga akan berpositif thinking terhadap Hwamin atau apapun itu.

Tidak lama kemudian, Taehyung berlari panik menemui Yuna dan Eunbee yang masih sedang berpilu.

"Bee..
Yun...," panggil Taehyung.

"Kenapa te?" Mereka berdua langsung menoleh ke Taehyung.

Kemudian, Taehyung memberikan sebuah amplop kepada Eunbee dan Yuna. Belum dibuka oleh Taehyung. Namun, Taehyung yakin isinya adalah sepucuk surat, bukan sepucuk dollar.g

Eunbee melirik amplop itu dan Taehyung secara bergantian, "apa itu?"

"Ambil. Aku gatau isinya apa, soalnya belum aku buka," kata Taehyung yang masih mengadahkan amplop itu ke arah dua gadis didepannya ini.

Sebelum menerima amplop, Eunbee menaruh bingkai fotonya terlebih dahulu.

Setelah menerimanya, Eunbee segera membuka amplop tersebut yang benar saja isinya adalah surat. Bukan surat tanah, apalagi surat kecil untuk Tuhan.

Eunbee membaca isi surat dalam hati, isi suratnya adalah:

Hai..
Kalo elu udah baca surat ini, berarti lu udah sembuh. Gue seneng!

Eunbee, surat ini buat lu, dan gue duga lu pasti udah berdiri tegak sekarang. Gue sedih saat itu tau kalo lu sakit, terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Gue ga tega tau ga! Lu sih bodoh banget, kenapa ga bisa jaga kesehatan?!

Gue marah saat lu pura - pura ga kenal sama gue dan Taehyung saat itu. Tapi, it's okay. Gue paham keadaan lu saat itu. Dan, gue udah maafin lu.

Setelah pulih ini, lu harus tetap sehat ya. Jaga ginjal lu, jangan dijual! Jangan sia - siain hidup lu. Lu dikasih kesempatan kedua sama Tuhan untuk hidup berkat seseorang yang udah ngedonorin lu ginjal. Jadi, jangan sampai penyakit ini kembali lagi ya.

Satu lagi, jangan cari gue Bee! Gue gapapa kok, gue sehat, dan baik - baik aja. Kalian jangan khawatir dan jangan negatif thinking sama gue.

Sampein maaf gue juga ke Yuna, Taehyung, dan yang lainnya ya. Karena gue pergi ga bilang - bilang hehe. Dan, lu boleh tinggal di rumah gue selamanya bee. Gue tau lu udah ga punya rumah. Kalo gaada rumah gue, ntar lu jadi gembel wkwk

Izinin gue pergi ya? Dan, kemungkinan besar gue gaakan kembali, maaf. Jaga diri kalian baik - baik ya.

salam sayang,
Hwamin.
for Eunbee

Eunbee ga nyangka, dia kembali menangis lagi setelah membaca surat dari Hwamin tersebut. Kali ini tangisnya semakin deras.

Yuna dan Taehyung yang belum membaca surat itu kaget ngeliat Eunbee yang langsung nangis parah.

Taehyung langsung memeluk Eunbee, dan menepuk - nepuk pelan punggungnya. Agar Eunbee lebih tenang.

Yuna mengambil surat tersebut dari tangan Eunbee, kemudian ia membacanya.

"Udah ya, jangan nangis," pujuk Taehyung.

___

Bandara Soekarno - Hatta

Seorang laki - laki berpakaian bak seperti CEO baru saja mendarat dari pesawat. Ia berasal dari Negara Sakura. Ia datang ke Indonesia, untuk menyapa teman - temannya.

Dia.. Jhope a.k.a Jung Hoseok.

Jhope berjalan sambil mendorong kopernya, dan memandang orang - orang yg berada disana. Dan, ia tersenyum dibalik masker yang ia pakai. Senyumannya yang berarti sangat senang karena kembali ke Indonesia, setelah beberapa tahun menetap di Jepang.

Ia terus berjalan ke arah depan bandara. Sebenarnya sekarang Jhope bimbang, ia harus pergi kemana. Ingin menelepon Taehyung, tapi takut ga bikin suprise. Suga? setau dia, Suga berada di Korea. Yang lainnya? dia kehilangan nomor telepon anak - anak beyond. Apa yang harus dia lakukan sekarang? mari tanya dengan google .g

Lagi enak - enaknya jalan cool, seseorang dari lawan arah menabrak bahunya. Hingga membuat CEO ini kaget ampe meninggal .ggg

"Hei!" sarkas Jhope.

Seseorang itu menoleh ke arah Jhope lalu ngebow dan meminta maaf.

Namun, Jhope ga asing dengan orang tersebut.

"Sug-sugaaa!"

Orang itu menegakkan badannya perlahan dan menatap Jhope.

Benar saja, itu adalah Suga!

Betapa bahagianya Jhope, dan langsung memeluk Suga.

"Woaakh! Gilaaa ga nyangka gue ketemu lo disini," girang Jhope sambil melompat - lompat memeluk Suga.

"Wezzz, ma bruh. Kemana aja loo!!" Suga membalas pelukannya. walaupun rada jijik.g

Jhope ngelepas pelukannya setelah itu, "gue kira lo di Korea bjir."

Suga sumringah, "kaga, gue udah lama di Indo."

"Oh gitu, terus lo ngapain disini?" Jhope memperhatikan gerak gerik Suga daritadi yang ga nyaman, dan sesekali ia melihat kesana kemari.

"Sug, lo kenapa sih? kaya lagi nyari sesuatu."

"H-ha?" bingung Suga, yang emang daritadi ga fokus.

"Engga.. Gue lagi nyari.."

tbc

thanks for 167k reads, and 12k vote. Luvv u gais ( ˘ ³˘)❤

𝙵𝚛𝚒𝚎𝚗𝚍𝚣𝚘𝚗𝚎 • 𝐭𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang