Sembilan

5.6K 575 17
                                    

"... Aku sudah pastikan. Papa datang saja ke Jakarta."

"Papa akan segera ke sana. Kau tunggu saja. Setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan, Papa akan segera terbang ke sana."

"Baik, Pa. Aku akan menunggu."

Tut

Setelah mengatakan itu sambungan telepon terputus.

Erick baru saja menghubungi Papanya yang tinggal di Milan, Italia. Tidak lama lagi beliau akan kembali ke Indonesia. Erick tidak sabar untuk itu.

Jam kerja sudah berakhir, Erick segera keluar dari ruangannya. Malam ini Ia akan mengajak Shareen untuk makan malam di restoran Italia.

Mobil Erick sampai di depan kantor YC. Di depan lobi, seorang gadis sudah menunggu. Erick membunyikan klaksonnya. Shareen menoleh asal suara, dan segera menuju mobil Erick.

Mereka sampai di restoran Italia. Pelayan menunjukkan meja mereka yang berada di bagian tengah. Suasana lampu yang dominan gelap membuat suasana restoran ini terkesan romantis.

Erick memilih menu untuk mereka berdua. Shareen tidak mengerti makanan Italia. Yang Ia tahu hanya spaghetti. Tapi gadis itu bilang ingin mencoba yang lain. Akhirnya Erick memilihkan ossobuco all milanese untuk Shareen. Makanan khas Italia dengan bahan utama daging sapi yang diiris tebal dan masih berisi tulang yang di tengahnya terdapat sumsum tulang. Shareen setuju saja dengan pilihan Erick.

Makanan pun datang. Air liur Shareen hampir menetes saat melihat tampilan menu yang dipesankan Erick untuknya.

"Waahh... ngeliatnya aja udah bikin Shareen ngiler, Pak...."

Erick tertawa gemas. "Kenapa hanya dilihat? Ayo makan."

Tanpa babibu lagi Shareen mulai memotong salah satu sisi dagingnya. Suapan pertama membuat Shareen terkejut. Dagingnya sangat lembut, sehingga Shareen tidak perlu repot-repot mengunyah.

"Papaku akan kembali ke Indonesia." Ucap Erick.

"Oh ya?"

Diangguki oleh Erick.

"Pasti Pak Erick seneng banget ya, Papanya mau dateng."

"Ya begitulah. Dia juga senang pulang ke Indonesia. Ada seseorang yang sangat ingin Ia temui."

Shareen hanya mengangguk menanggapi. Tak lama, Shareen pamit ke toilet.

Shareen masuk ke salah satu bilik yang kosong. Tak lama  setelah Shareen menyelesaikan kegiatannya, terdengar suara langkah kaki orang, serta diiringi oleh celotehan mereka. Tapi ada satu suara yang membuat Shareen menghentikan niatnya membuka pintu.

"Emangnya Lo masih cinta sama Randy?" Tanya suara seorang wanita.

"Cinta? Bullshit. Yang ada, si Randy yang cinta mati sama Gue."

"Jadi Lo cuma mainin dia aja?"

"Bukan mainin. Tapi me-man-fa-at-kan."

Mereka tertawa bersama.

"Gue nggak mungkin menyia-nyiakan calon CEO Yaser Corp. Kalo Gue jadi istrinya,  kalian bisa bayangin dong, gimana jadinya...." Ucap wanita.

Tawa mereka samakin nyaring terdengar di telinga Shareen. Tak tahan lagi. Shareen keluar dari biliknya dan mendorong keras seorang wanita yang Ia yakini sebagai Bella.

"Aawww... " Tubuh Bella menghantam dinding.

Teman-teman Bella yang ada di situ pun kaget. Lalu segera membantu Bella untuk berdiri.

SHAREEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang