Extra Part 1

8K 573 22
                                    

Setelah lamaran Randy yang tidak romantis bagi Shareen, 3 hari kemudian mereka mengadakan acara lamaran secara resmi.

Keinginan Randy yang ingin menikahi Shareen dalam waktu beberapa hari, tidak bisa diiyakan oleh Papa Shareen. Pasalnya, pernikahan Shareen merupakan acara pernikahan pertama bagi keluarga Abraham Bernardo, jadi harus dibuat dengan sempurna.

"Tahan dulu nafsumu, anak muda. Tidak akan ku biarkan kau dengan mudah mendapatkan anakku."

Ucapan Papa yang seperti ancaman bagi Randy membuatnya tertunduk lemah, tapi beda bagi yang lainnya, mereka malah menertawakan nasib Randy. Apalagi Ia harus menahannya sampai 6 bulan ke depan.

"Bundaa... malang banget nasib Abang."  Bisik Randy pada Bunda yang ada di sampingnya.

Sang Bunda hany tersenyum hangat dan mengelus wajahnya dengan sayang.

Randy ini orangnya tidak sabaran. Shareen baru tau itu, selama mereka kenal. Dan parahnya, setiap  mereka sedang berdua Randy selalu mencuri kesempatan untuk sekedar mencuri ciuman dari Shareen. Tapi sayangnya Randy tak pernah berhasil. Shareen selalu sadar dengan gerak-gerik Randy yang mencurigakan. Bahkan gadis itu melontarkan ancaman yang akhirnya membuat Randy pasrah dan menyerah.

"Kalo sekali aja bibir Abang dan bibir Shareen nempel, Shareen bakalan minta Papa untuk ngundur pernikahan kita sampe tahun depan!"

Ouwhh... Ganas sekali calon nyonya Randy Yaser ini. Dari pada harus diundur, lebih baik Randy yang mengalah. Menahan diri agar dapat segera menikahi wanita yang Ia cintai.

Saat fitting baju pengantin, Randy tak hentinya uring-uringan. Untuk akad, mereka menggunakan kebaya dan beskap. Shareen memilih kebaya putih dengan taburan svarowski, sedangkan Randy menggunakan beskap dengan warna senada. Dan yang membuat Randy geram adalah gaun yang akan dikenakan Shareen saat resepsi. Bagaimana tidak, Shareen memilih gaun potongan off shoulder berwarna putih gading, dengan belahan dada yang agak ke bawah dan menampilkan lekuk dadanya yang indah. Randy tidak setuju dengan gaun pilihan Shareen, tapi Shareen juga tidak mau mengalah. Ia sangat suka dengan model off shoulder. Walaupun begitu, Randy tetap tidak setuju. Bukannya gaun itu tidak bagus, bukan. Dia hanya tidak rela jika bagian tubuh Shareen dipamerkan kepada orang lain.

"Kalo kamu tetep mau pake gaun itu, jangan nyesel kalo resepsi kita batal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo kamu tetep mau pake gaun itu, jangan nyesel kalo resepsi kita batal. Karna Abang akan kurung kamu di kamar, semalaman!"

Bukannya takut, Shareen malah balik menantang Randy.

"Coba aja kalo berani! Shareen nggak takut! Weeeek..."

Baiklah. Shareen mulai berani rupanya. Pikir Randy. Ucapannya itu akan Ia buktikan jika sampai Shareen benar-benar memakai gaun sialan itu.

Akad nikah yang dilaksanakan minggu pagi, berjalan khidmat. Acara diadakan di halaman rumah Bernardo, yang hampir seluas lapangan sepak bola itu.
Halaman rumah disulap seperti aula pernikahan. Tempat duduk tamu yang disiapkan untuk kurang lebih 200 tamu,  yang tentu saja hanya dihadiri keluarga besar dari kedua mempelai. Ada meja kecil untuk akad nikah yang berada di tengah-tengah, kemudian pelaminan kecil untuk pengantin berfoto bersama para tamu, yang berhiaskan bunga mawar putih, yang dipesan langsung dari perkebunan di Rose Valley, Bulgaria. Serta bunga anyelir kiriman dari sepupu Papa yang ada di Kolombia. Katanya sih, sebagai hadiah pernikahan untuk keponakan mereka. Apalagi mereka juga sangat bahagia karena Shareen sudah ditemukan kembali.

SHAREEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang