Part 17: Mulai memuncak

1.5K 188 2
                                    

🌣_____________________🌣
Disilah Felix sekarang, dikamarnya. Melihat Deeva yang tampak menunduk menggenggam tangannya sendiri.

Merasa seseorang mendekat Deeva mendongakan kepalanya.

"Ada apa? Kenapa kau tampak murung?" Tanya Felix saat sampai didepan istrinya.

Deeva menggeleng pelan, "Bolehkah aku memintamu berjanji?" Balik bertanya Deeva memasang wajah senyum paksa.

Perasaan tak enak memasuki hati Felix, "Janji?".

"Janji untuk tak marah mengetahui kejujuranku," jelas Deeva lembut.

"Tergantung, dari apa yang akan kau sampaikan".

Deeva menghela napas berat, mengalihkan pandangannya keluar jendela.

Deeva menghela napas berat, mengalihkan pandangannya keluar jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku orangnya, aku sang pemilik elemen".

Deg

Felix mencerna ucapan Deeva, kemudian terkekeh tak percaya. "Kau bercanda? Itu sangat tak lucu".

Deeva menatap tepat dimanik mata suaminya.

"Aku mengatakan kejujuran," sebelah tangan Deeva bercahaya biru. Membuat Felix sedikit terdiam dalam keheningan, melihat tangan sang istri yang terus bersinar meski kecil.

Felix menarik tangan Deeva cepat hingga membuat istrinya itu tersentak, "Bagaimana kau bisa tau jika itu dirimu? Bisa saja orang lain?" Berusaha mengusir rasa takutnya.

Deeva menggenggam tangan kekar Felix yang memegang sebelah tangannya. "Aku mendengarnya, bisikan itu. Aku melihatnya mereka semakin dekat, berusaha menghancurkan apa yang kita lindungi".

"Mereka harus kulindungi".

Felix menggeleng tak rela, "Biarkan orang lain yang menggantikanmu," yakin Felix membuat Deeva terbelak. Menarik tangannya cepat, menatap Felix tak percaya.

"Tak ada yang bisa menggantikannya Felix, ini tugasku. Jangan bersikap seperti ini, kau calon raja berikutnya," tegas Deeva tak suka.

"Dan membiarkanmu bertaruh nyawa sendirian," remeh Felix masih dengan egonya.

"Itu lebih baik dari pada melihat orang orangku menderita," desis Deeva.

"Lalu apa gunanya aku disampingmu jika begitu?" Suara Felix naik satu oktaf, tatapan campur aduk dilayangkannya pada sang istri.

"Aku hanya butuh dukunganmu. Inilah alasan mengapa aku menyuruhmu berjanji," ucap Deeva lelah.

Felix menggeleng dingin, menatap kecewa. "Tak berguna," kekehnya tersenyum miring.

Deeva menatap Felix sendu, meraih sebelah tangan suaminya yang mulai mengepal.

"Pemilik elemen terdahulu memiliki pelindung sendiri. Tapi dirimu, mana?" Remeh Felix makin menjadi.

Crown Prince's Choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang