Part 13: Asa dalam Rencana

1.7K 199 5
                                    


Deeva tersandung beberap kali saat berlari. Menyesuaikan kecepatan lari Jaden yang jauh didepannya. Deeva tidak tau apa yang terjadi dengan adik iparnya itu.

Setelah Jaden berbicara dengan peri kecil yang tampak berbicara serius dan cemas. Pemuda itu seperti orang kesetanan dengan wajah memerah menahan amarah dan tangan mengepal dengan buku jari yang memutih. Hawa disekitarnya berubah mencengkram membuatnnya sulit bernafas.

Jaden hanya menariknya berlari setelah mengatakan.

"Kita harus kesana sebelum semuanya terlambat".

Kesana kemana?

Deeva hanya menurutinya dengan pasrah. Tak bertanya yang akan memancing lebih amarah pemuda itu yang datang tanpa diundang.

Atau dirinya yang tak mengerti.

Jaden menariknya berlari mengarah ketempat dimana pertama kali Deeva menetap di istana ini, Kamarnya.

Kerutan terlihat jelas didahinya sampai Jaden mendobrak pintu kamar itu. Memperlihatkan pemandangan yang membaut jantung Deeva terasa jatuh ditempatnya.

Deeva terdiam ditempatnya, mengabaikan Jaden yang mulai masuk dan menghadiahkan pukulan keras pada kakaknya.

Otak Deeva masih mencerna apa yang terjadi.








Felix berciuman panas dengan Aldea.

*****

Felix terbangun dari tidurnya, merasakan sedikit pusing dikepalanya. Dia melihat Deeva tertidur lelah disampingnya.

Felix memutar otak mengingat apa yang terjadi. Melihat leher Deeva yang dipenuhi tanda memerah yang mulai keunguan, membuat Felix melihat tubuhnya yang tidak tertutupi sehelai benang pun.

Felix memandang Deeva menyesal. Dia ingat mengapa meraka bisa seperti ini.

Apa yang sudah kulakukan?

Penyesalan merasukinya membuat Felix menarik Deeva kedalam pelukannya. Menenggelamkan wajahnya diceruk leher istrinya. Membisikan kata maaf berulang kali dengan lirih.

Seharusnya pengalaman pertama mereka dilalui dengan mengesankan. Bukan keterpaksaan karena Deeva ingin menolongnya. Meski Deeva sekarang istrinya, bukan berarti dia akan memaksa jika Deeva tak ingin melakukannya.

Deeva pasti kecewa kepadanya. Sungguh ini diluar rencananya, gadis sialan itu harus mendapatkan pelajaran. Dan Felix harus sangat berterima kasih pada Jaden. Adiknya itu sangat bisa diandalkan jika mengenai Aldea.

Flashback

Aldea berusaha melepaskan baju yang melekat pada tubuh Felix. Rencana harus berhasil dengan begitu Felix akan menjadi miliknya. Namun pelukannya terlepas begitu saja membuatnya hampir jatuh bila tak ditahan Jaden.

Felix oleng akibat pukulan keras Jaden yang dilayangkan kepadanya. Matanya mengerjap menggerang pelan merasakan sensasi itu menyiksanya.

Deeva yang mematung akibat melihat adegan didepannya. Hatinya sedikit tercubit dengan rasa sesak yang mendera.

Jaden membawa Aldea menjauh setelah membuatnya pingsan. Gadis itu penampilannya sangat berantakan, Jaden menutupnya dengan jubah kesayangannya.

Sebelum beranjak Jaden sempat berisik ditelinga Deeva. Mengembalikan kesadaran kakak iparnya yang tampak syok itu.

"Tolong kakakku!".

Deeva mendekat ragu kearah Felix, setelah menutup kembali pintu yang didobrak Jaden. Untung saja pintu itu tak hancur.

Crown Prince's Choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang