Extra Part II

2.6K 183 6
                                    

Senyuman manis tak luntur dari bibir Deeva. Baru saja perempuan itu mendapatkan kunjungan dari sang kakak, Zilong beserta istrinya. Jangan lupa dengan bayi mungil tampan yang mewarisi gen sang ayah. Benar benar duplikat Zilong waktu kecil.

Keluarga kecil kakaknya itu berkunjung menemui Deeva beberapa saat yang lalu. Meski hanya sebentar itu mampu mengisi kerinduan Deeva pada sang kakak. Deeva tak bisa mengalihkan pandangannya dari keponakan tampannya. Dalam pikirannya terlintas, jika anaknya lahir berjenis kelami laki laki. Apakah akan semenggemaskan putra kakaknya?

Sudah hampir menginjak usia lima bulan, kehamilan Deeva malah tampak seperti hamil delapan bulan untuk ukuran manusia. Mungkin karena Ia mengandung anak dari bangsa Demon, dan dirinya yang masih memiliki darah sang Ayah. Jadi kandungan Deeva tampak seperti usia tua.

Kehamilan dibulan ini Deeva tak banyak meminta dan keinginan. Hanya semakin manja pada Felix, dan suaminya itu tak mempermasalahkannya selama Deeva hanya manja padanya bukan pada pria lain. Meski itu adik atau sepupunya sekalipun. Pernah sekali Deeva meminta disuapi oleh Jaden dan Andreas. Baru empat suapan suaminya itu langsung membawa Deeva dalam gendongannya. Membuat Deeva menangis, tak tega akhirnya Felix menawarkan hal lain. Asal tanpa campur tangan orang lain, khususnya laki laki.

Imbasnya Felix harus menerima sentuhan alat kecantikan sang istri diwajahnya. Deeva benar benar berhasrat membuat Felix cantik. Suaminya itu diberi beberapa pewarna bibir dan kelopak mata. Tampak Felix terlihat seperti gadis muda yang cantik. Dengan wajah merengut semakin membuatnya menggemaskan. Mau tak mau Deeva gemas sendiri sampai memeluk suaminya itu antusias.

Felix pasrah, untung Deeva tak memintanya keluar saat itu. Dalam keadaan yang sangat memalukan.

"Apa yang kau lamunkan hem?" Felix meletakan dagunya dibahu Deeva. Melingkarkan tangannya dipinggang besar Deeva. Mengelus perut sang istri lembut, menempelkan tubuh belakang Deeva pada dirinya.

"Tak ada".

"Apa aku harus percaya?".

"Tentu. Karena aku tak suka berbohong".

Felix hanya menghela nafas pelan ditengkuk Deeva. Membuat istrinya merinding, kesal Deeva langsung membalikan badannya. Menatap Felix dengan wajah cemberut.

"Hentikan kebiasaanmu itu, geli," titah Deeva.

Felix hanya tersenyum tengil. Kebiasaan baru yang dimiliki suaminya. "Tak mau".

"Aku malas meladenimu jika sudah begini," Deeva mendorong tubuh suaminya, namun terhenti akibat Felix menahan kedua tangannya. Tak pandang keadaan Felix langsung meraup bibir mungil istrinya ganas. Deeva terbelak kaget karena mendapat serangan dadakan. Kenapa suaminya ini semakin menjadi?

Felix menahan tengkuk Deeva meperdalam ciuman mereka. Dapat Ia rasakan istrinya mulai membalas ciumannya. Felix tersenyum sekilas, salahkan Deeva yang tubuhnya semakin berisi. Membuat dirinya gemas tak karuan ingin mengurung istrinya itu. Deeva terlihat semakin seksi dan Felix tak suka istrinya itu menjadi tontonan setiap Deeva keluar.

Jangan lupa, sudah dua minggu Ia tak mendapatkan haknya. Deeva selalu manja menempel padanya dengan menemani istrinya itu bercerita sampai tidur. Kalo pun siang Deeva lebih memilih bersama Stella. Tak ada waktu untuknya, meminta istrinya itu menemaninya tanpa hal lain. Felix juga mempunya tugas yang tak bisa disepelekan.

Jadi hari ini, Deeva harus begadang dari sore hari sampai pagi lagi. Tak masalahkan ibu hamil begadang sehari.

Felix benar benar mewujudkan keinginannya. Dari sore sampai pagi harinya tak ada yang mengganggu mereka sama sekali. Suami Deeva itu berniat sekali membuat istrinya itu lemas.
Deeva hanya bisa berdoa supaya anak mereka tak menuruni sifat Felix yang satu itu.

______________TAMAT__________

______________TAMAT__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Crown Prince's Choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang