Chapter Twenty One

8 9 0
                                    

Bunga POV

Aku tersenyum puas.Satu mimpi berhasil kubuat.Usahaku menggertak dokter itu berhasil.Sekarang waktunya aku memberikan mimpi indah pada ayah.

__________________***_________________

Ayah Bunga POV

Aku berdiri di jurang.Entah kenapa suatu firasat mengatakan aku harus melompat ke bawah.Tapi aku bingung kenapa? Karena sudah tidak tahan dengan segala bisikan itu lalu aku melompat ke bawah.Aku tidak yakin apakah akan hidup ketika mendarat di bawah.

Tanpa kuduga aku mendarat di tanah yang empuk.Rumputnya begitu lembut.Warna hijaunya sangat segar.Aku tidak pernah melihat tempat seperti ini.

Di sini penuh dengan suara dan warna.Suara merdu kicauan burung berpadu dengan percikan air.Warna daun pohon dan rumput berpadu dengan warna-warni bunga.Di sini juga penuh harum bunga dan buah yang manis.Tempat apa ini sebenarnya?

Di kejauhan aku bisa melihat seorang wanita.Aku tidak mengenalnya.Dia memakai pakaian serba putih yang sangat mewah.Rambut hitam panjangnya sangat berkilau.

Ketika kuamati lebih teliti,aku sadar bahwa itu adalah wajah istriku.Aku menggosok mataku tidak percaya.Masa istriku hidup lagi?

Suatu dorongan membuatku berlari menghampiri istriku.Aku tidak dapat membendung air mataku.Tangisku pecah.

Jarak diantara kami berdua semakin dekat.Aku berhasil memeluk wanita itu.Setelah tiga belas tahun tidak bertemu.Terpisah beda dunia.Tapi ini terasa nyata.Suara lembutnya terdengar di telingaku.

Kemudian aku terbangun.Aku sadar bahwa itu hanya mimpi.Aku sedikit kecewa tapi aku puas.Karena aku akhirnya berhasil memeluk walaupun itu hanya mimpi.

Tapi siapa yang membuat ini semua? Aku tersenyum.Aku tau siapa dalang mimpi ini.Hanya satu orang yang kukenal memiliki kemampuan sepertiku.Aku bersiap mengunjungi adikku,Luna.Di sanalah aku akan mendapatkan jawaban...

Maaf jika ada typo

Vote dan komen? Boleh...

Silahkan lanjutkan...

BUNGA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang