Chapter Two

22 17 0
                                    

Aku segera mandi.Mungkin membasuh diri akan menyegarkanku.Selesai mandi aku pun memakai seragamku.Kemudian aku menyusun buku untuk pelajaran hari ini.Aku lupa menyusunnya semalam.

Selesai itu aku pun turun ke bawah.Tidak ada siapapun.Ayah,seperti biasanya sudah berangkat kerja pagi-pagi sekali.Aku tau alasannya.Ayah sangat membenciku.Seperti yang selalu dibilangnya,aku ini anak terkutuk.

Aku hanya berusaha sabar.Sabar menunggu hingga aku akhirnya dapat bersama ibu.Aku berusaha menyayangi ayah,tapi ayah malah bersikap dingin dan kasar padaku.

Dia selalu membentakku bahkan ketika aku melakukan kesalahan kecil sekalipun.Suatu ketika aku tidak sengaja menumpahkan susu dan ayah langsung membentakku karena itu.Untung saja ada nenek di sana dan beliau langsung membelaku.Dia memarahi ayah sampai ayah tidak mampu berbicara apa-apa lagi saat itu.

Jika sudah sangat marah,ayah tidak hanya membentakku,dia juga memukulku.Ketika dia lelah pulang dari kerja dan aku menawarkan bantuan memijatnya,dia malah memarahiku dan menyuruhku masuk kamarku.

_________________***__________________

Sekolah tidak lebih baik daripada rumah.Dua tempat ini sama saja.Dipenuhi para penekan mental yang sangat jahat.

Mereka selalu mengejekku.Memang mereka tidak mengatakannya secara langsung,tapi aku dapat membaca pikiran mereka.Untuk apa mereka menyembunyikannya kalau tau aku bisa membacanya?

Tapi mereka selalu menertawai ku ketika aku mengatakan hal itu.Mereka bilang kemampuanku itu hanya khayalanku.Mereka pikir kemampuanku ini hanya dipunyai para tokoh di buku-buku fiksi yang mereka baca.Mereka hanya tidak tau kalau itu nyata dan aku memilikinya.

Ada sekelompok anak yang paling tidak kusukai.Di sekolah kelompok itu dijuluki The Trouble Maker atau pembuat masalah.Dan tampaknya mereka tidak keberatan dan malah bangga dengan sebutan itu! Aku paling tidak menyukai pemimpin mereka yaitu Dina.Dina selalu mengejekku di depan banyak orang.Dan dia tidak pernah memendam ejekannya.

_________________***__________________

Untung saja ada nenekku.Dialah satu-satunya orang yang baik padaku.Dia selalu membelaku.Dia sering menemaniku tidur.Dan bahkan tidak jarang menyuruhku menginap di rumahnya yang satu komplek denganku.

Nenek suka menceritakan banyak hal.Yang paling kusukai adalah cerita mengenai ibuku.Tapi ada ceritanya yang baru-baru menarik perhatianku adalah tentang saudara sepupuku yang juga punya kemampuan membaca pikiran sama sepertiku.

Aku ingin sekali mengunjungi sepupuku itu.Selama ini aku tidak pernah mengenal anggota keluargaku yang lain selain ayah dan nenekku.Yang membuatku senang adalah pada libur kenaikan kelas ini aku akan mengunjungi saudara sepupuku itu.

Aku sudah tidak sabar.Kuharap dia akan mengerti keadaanku...

Maaf jika ada typo

Vote dan komen? Boleh...

Silahkan lanjutkan...

BUNGA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang