4 Captain is Back

6.9K 557 10
                                    

Kepalaku mumet melihat deretan angka di layar komputer . Aku mengerutkan kening sambil sesekali menghela nafas. Saat ini aku sedang menyusun laporan keuangan.

"Lo ikut kan Raa? " Tanya Alya yang masih fokus dengan PC nya.

Aku melirik kearah Alya sekilas"Semuanya emang harus ikut kan? "

"Ya iyalah. Kapan lagi kan kita makan diluar . Dibayarin lagi"

"Hmm"

Hari ini setelah pulang kantor kami para staf di divisi keuangan akan makan malam bersama dalam rangka penyambutan Boss baru yang terhormat. Kavin Pranaya Dirga.

"Uhh gue gak sabar banget Ra. Eh kira-kira gue cantik gak hari ini? Gak dekil kan? Gue sengaja loh dandan cantik hari ini" Cerocos Alya

Aku memutar bola mata. Malas meladeni. Btw , Aku belum cerita ke Alya. kalo Kavin si boss baru adalah Kavin yang sama dengan pria yang awalnya mau dijodohkan denganku. Mungkin Alya lupa kalo aku pernah bilang ke dia kalo pria yang ingin dijodohkan denganku namanya Kavin. Kavin juga bukan satu sih. Wajar dia gak ingat. Cuma ya ini berasa kebetulan banget. Kavin boss baru adalah Kavin mantan calon tunangan.

"Ihh lo ditanya malah diam"

"Gak dekil Alya cuma masih cantikan gue" balasku sambil tersenyum manis kearah dia.

"Sialan lo" sambung Alya lu beringsut kearahku

"Btw ,gue perhatiin lo kenapa kaya ga suka gitu sama pak Kavin? " Sambungnya sedikit berbisik . Mungkin gak enak kedengaran sama yang lain

Duh Alya, yang ini bisa aja lo nebaknya. Kenapa giliran Pak Kavin si Boss baru sama Kavin yang pernah gue ceritain, lo gak paham sampe saat ini kalo mereka orang yang sama? Dasar lemot.

"Apaan sih?"

"Ya gue tanya aja. Hampir seminggu Pak Kavin disini. Gue liat lo kayak cuek aja gitu. Gak nyapa. Gak senyum kalo papasan sama dia"

"Ahh perasaan lo aja kali . Lagian gue jarang papasan sama dia selama beberapa hari dia kerja dikantor ini walaupun kita sedivisi. Paling kalo ada perlu gue langsung ke ruangan dia kan? Di ruangannya gue pasti nyapa dia kan?"

"Iya juga sih. Lo kan sifatnya suka random gitu. Wajar gue nanya."  Balas Alya Lalu menarik kursinya kembali ke kubikelnya.

***

"Silahkan dimakan semuanya" Kata Kavin sambil tersenyum kearah kami. Saat ini kami berada di salah satu restoran seafood di daerah Menteng.

"Kami jadi ga enak nih Pak. Seharusnya kan acara penyambutan bapak . Kami yang siapin semuanya. Lah ini masa bapak yang traktir." Kata Mbak Mita.

"Iya nih pak, malah menunya banyak banget lagi" sambung Oca

"Rejeki gak boleh ditolak guys. Monggo dimakan" kata Rafi sambil nyengir yang langsung dapat toyoran dari Alya yang duduk disebelah kirinya.

"Iya bener rejeki gak boleh ditolak.Tidak usah sungkan" Sahut Kavin seraya tersenyum simpul.

"Baik Pak Kavin. Selamat makan guys." Sambungku riang. Baiklah . Kali ini aku akan memanfaatkan satu kebaikan Kavin, melupakan kekesalanku padanya dan makan dengan nikmat.

"Ehm.. btw gimana pak? Betah di kantor?" Alya memulai pembicaraan. Aku yang duduk dihadapannya melotot seolah memberi kode Al kenapa sih lo gak fokus makan aja ? Si Alya mah bodoh amat.

"Selama beberapa hari ini betah . Semoga seterusnya begitu yaa"

"Btw pak , saya dengar orangtua bapak itu pemilik perusahaan Iklan ternama . Kok gak kerja disana aja? Disini kan cuma jadi manajer divisi keuangan?" Sambung Oca

Principle Of Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang