18 Bertemu Mantan

4.4K 357 4
                                    

"Di ujung sana aja, Guys. Deket jendela." Ujar Oca sambil menunjuk meja paling sudut yang ada di restaurant ini. Kami mengangguk dan berjalan ke arah meja yang ditunjuk Oca.

Siang ini, kami memilih untuk makan siang di restoran yang baru buka di sekitaran kantor. Lumayan promo nya besar-besaran. Haha.

"Pesan apa nih?" Ucap Alya begitu kami semua duduk di kursi. Tak lama setelah itu pelayan datang ke meja kami dan memberikan daftar menu.

"Hmm... Gue.. nasi ayam teriyaki aja." Kata Mas Dion.

"Gue juga." Sahut Rafi.

"Lo follower sejati gue emang." Celetuk Mas Dion Rafi hanya mendengus.

"Gue nasi cumi Rica-rica aja deh." Kata Mbak Mita.

"Kalian? Minumnya gimana?" Tanya Mbak Mita pada aku Alya dan Oca yang duduk dihadapannya lalu menoleh pada Mas Dion dan Rafi yang duduk sebelah kirinya.

"Gue spagetti aja. Minumnya samain semuanya aja Mbak. Terserah lo." Kataku

Mas Dion dan Rafi mengangguk menyetujui usulanku.

"Gue samain kaya Mas Dion aja." Kata Alya

"Gue juga." Sahut Oca.

"Yaudah berarti ayam teriyaki 4 Mbak, nasi cumi rica-rica 1 sama spagetti nya 1. Minumnya air mineral aja deh semuanya." Ujar Mbak Mita yang diangguki oleh pelayan sambil menulis di notes nya. Kemudian pelayan tersebut pamit dari meja kami.

"Jadi kapan nih Mas acaranya?" Kami sontak menoleh kearah Rafi saat dia menanyakan hal tersebut pada Mas Dion.

"Acara apaan ?" Tanyaku

Mas Dion menghela nafasnya. "Lo yahh. Gak bisa nyimpan rahasia tahu gak?" Mas Dion menoyor kepala Rafi. Rafi hanya cengengesan.

"Acara apaan sih?" Tanya Oca.

"Mas Dion mau nikah." Jawab Rafi santai.

"What??" Sentak kami para cewek-cewek serempak.

"Gue rencana nya mau ngasih tau pas ngasih undangan aja biar lebih surprising. Eh nih anak malah ngebocorin semuanya." Ungkap Mas Dion.

"Padahal gue pengennya menyembunyikan lamaran mengumumkan pernikahan biar pada syok." Sambungnya sambil nyengir.

"Kapan?" Tanya Mbak Mita

"Sebulan lagi mungkin. Tergantung persiapannya. Lagian baru kemarin lamaran resmi nya." Jawab Mas Dion.

"Ya elah mas, lo pengen nyembunyiin lamaran, ngumumin pernikahan. Tapi curhatnya sama si ember bocor. Ya pasti bakal ke bongkar, Mas." Celetuk Alya.

Kami tertawa mendengar celetukan Alya.

"Bener-bener. Baru juga sehari kita udah tau, Mas." Sahutku.

Mas Dion menghela nafas. "Ah udahlah kalian juga udah terlanjut tahu. Nanti kalo undangan nya udah jadi datang yaa."

"Pasti dong." Jawab Oca.

"Bentar lagi nikah lo yaa. Cepet banget, Mas. Tungguin gue kek." Ujar Rafi

"Cepet gimana umur gue udah lebih dari cukup untuk nikah . 29 tahun . Nah lo. Seumuran sama mereka. " Jawab Mas Dion sambil menunjuk kearah kami-Aku, Alya dan Oca.

"Eh itu Pak Kavin kan?" Ujar Mbak Mita. Kami serempak menoleh kearah pintu masuk. Disana Kavin berdiri lalu berjalan kearah kasir yang otomatis bakal melewati meja kami. Meja kami hanya berjarak beberapa meter dari kasir.

"Pak!!.." panggil Alya.

Aku memelototi Alya. kurang kerjaan banget sih manggil-manggil Kavin kesini.

Principle Of Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang