"Morning semuanyaaa" sapaku dengan senyum lebar begitu tiba di ruangan kerja.
"Kemana aja lo baru datang?" Tanya Alya
"Biasa macet. Lagian belum telat kok" kataku sambil melihat jam dipergelangan tanganku
"Eh Lo gak baca grup ya kemarin?" Tanya Alya lagi
"Males baca gue. Udah kebanyakan chatnya . Kalian ngomongin apa emang?"
"Manajer baru kita udah masuk kemarin" sambung Oca
"Serius? Harusnya besokkan?" Balasku sedikit terkejut. Lalu aku menarik kursi untuk duduk di kubikelku
"Seharusnya gitu. Lo sih Raa selesai jam makan siang pake gak balik lagi ke kantor" Kata mbak Mita tanpa menoleh kearah kami. Dia masih fokus dengan laporan ditangannya.
"Yaa kan kerjaan gue juga lagi gak banyak, Mbak. Jam 2 an selesai ketemu klien yaudah gue balik aja. Lagian kejauhan kalo balik lagi ke kantor . Tanggung. "
Kemarin aku memang gak ke kantor karna bertemu klien di daerah tangerang bersama salah satu karyawan divisi pengembangan.
"Gak papa sih dia masuknya kemarin . Gue jadi gak kepo lagi. Ganteng banget Raa, kita sampe gak ngedip ngeliatin si boss" kata Alya cekikikan.
"Lo aja kali, gue biasa aja tuh ngeliatin dia" balas Rafi sewot sambil memutar kursinya ke arah kami.
"Yee lo mah sirik. Posisi lo terancam banget kan. Biasanya anak bawah mempan sama pesona lo. Sekarang kan udah ada si boss." Cibir Alya
"Jadi sekarang dia dimana? Penasaran gue" Aku melihat segala arah mana tau aku bisa melihat seseorang yang belum pernah kulihat sebelumnya.
"Ya diruangannya. Lo sih datangnya telat" Kata Mas Dion
"Dia aja kali yang datangnya kepagian" kataku sambil melirik jam tangan. Masih jam 8 kurang kok.
"Eh btw namanya siapa sih?" Tanyaku penasaran. Dari dua hari yang lalu banyak informasi yang beredar tentang si manajer baru. Tapi kok gak ada yang bahas namanya ya?
"Ka....."
'"Mendingan lo pada mulai kerja deh. Masih pagi gosip mulu" Kata Mbak Mita memotong ucapan Oca
"Ah gak asik lu mbak" sambung Oca
"Biarin, lagian kalo kerjaan kalian cepat beres waktu bergosip kita jadi makin banyak" sambung Mbak Mita
Kami terbahak mendengar ucapan Mbak Mita. Ahh , teman kantorku emang lebih suka ngemil gosip daripada makanan.
***
Aku melirik jam tanganku. masih jam 10 tapi kok aku ngantuk banget. Bahkan dari tadi udah berkali kali nguap. Aku bangkit dari kursi kerja lalu berjalan kearah pantry. Aku harus bikin kopi.
Aku mengernyit saat tiba di pantry. Ada seseorang yang berdiri membelakangi ku disana. Dia bikin kopi. Sepertinya aku belum pernah melihatnya di kantor ini. Apa dia manajer baru yang diceritakan Para staff. Dia bikin kopi? Kenapa gak nyuruh OB saja. Tapi aku merasa sedikit tidak asing dengan postur tubuhnya. Apa aku pernah bertemu dia sebelumnya? Terserahlah siapa dia. Sekarang aku cuma mau kopi untuk mengurangi sedikit rasa kantukku.
Aku berdiri disebelah pria itu untuk mengambil cangkir dan kopi sachet. Aku menoleh kearahnya. Mataku seolah akan keluar begitu melihat wajahnya yang saat ini juga menatapku. What the hell?
"Ka..kamu ngapain di..disini?" Aku bertanya dengan suara yang sedikit tertahan.
Dia mengangkat sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Principle Of Love (END)
AcakPrinsip Zara Amira Prabuwijaya soal Percintaan: 1. Tidak mau dijodohkan. 2. Tidak boleh jatuh cinta atau menikah dengan pria yang sekantor dengannya. 3. Menjauhi pria bermantan. 4. Menikah diusia 25 tahun keatas.