"akhirnya lo dateng juga, urusin gih kita mau pulang." ujar Atuy saat Rosie datang ke apartemen Jeffery setelah ditelepon oleh Ten.Tadi, saking frustasinya dengan kelakuan Jeffery mereka memutaskan untuk menelepon Rosie yang menjadi masalah utama mabuknya Jeffery. Untungnya gadis itu mau datang setelha Ten memohon-mohon hingga menangis.
"eh?"
"kita udah diusir sama Jeffery dari tad-"
"PERGI LO BERDUA!! GUE LAGI MAU MINUM!! JANGAN GANGGU GUE JANGAN NGOMONG JANGAN BERISIK JANGAN JANGAN... ARRGH ROSIE ANJING!!"
"Eh enggak, ENGGAK GUE YANG ANJING, ROSIE ENGGAK, ROSIE CANTIK ANJING!" Lagi-lagi Jeffery meraung tidak jelas membuat Atuy dan Ten tertawa, saat mabuk saja masih bucin.
Rosie tersentak saat tiba tiba Jeffery memakinya dan berteriak bak orang kesetenan, jelas saja ia terkejut.
"liat kan Ros? Tenangin gih, kalo ada apa apa Telpon gue atau Bang Atuy ya."
Setelah Atuy dan Ten pergi, Roise mulai mendekat kearah Jeffery yang keadaanya sudah sangat kacau.
"Jeffery..."
"PERGI LO BERDUA!!!"
"Jeffery ini gue Rosie." Ucap Rosie dengan lembut.
"APAAN?! BACOT PERGI."
Rosie hanya menghela nafas pelan, ua membiarkan Jeffery maracau tidak jelas, tapi setiap racauanya selalu ada nama Rosie dan sebuah makian yang awalnya dilontarkan untuk Rosie lalu malah dibalikan untuk pemuda itu.
Contohnya seperti ini, "Rosie bangsat anjing —ENGGAK GUE YANG BANGSAT, GUE YANG ANJING. ROSIE CANTIK!"
*****
"ck." Jeffery berdecak sambil memegang kepalanya yang terasa sangat amat sakit dan berat
"udah bangun? Nih makan."
Pemuda itu menoleh saat sebuah suara tak asing masuk kependengaranya, dengan jelas ia menangkap sosok Rosie yang berjalan kearahnya dengan sebuah mangkuk ditangannya.
"Lo—"
"gak usah banyak tanya, nih makan gue mau ke studio, udah telat gara gara nunggu lo bangun."
Jeffery hanya mengangguk, tatapan tajam gadis didepanya membuat nyalinya tiba-tiba ciut ditambah kepalanya yang semakin pusing.
"gue balik ya, dibelakang masih banyak sup nya kalau lo masih Pusing, jangan kekantor dulu kondisi lo gak memungkinkan."
"Rosie.." Panggil Jeffery lembut, Rosie sedikit terperanjat dan mencelos namun masih bisa mempertahankan image judesnya.
"apa?"
"lo beneran pacaran sama Juned?" tanya Jeffery dengan suara seraknya.
Rosie menghela nafas pelan, ternyata Jeffery itu sangat bodoh mungkin gampang sekaki untuk diculik, tak mau membuat Jeffery semakin salah paham akhirnya Rosie dengan jujur menjawab, "masih aja percaya sama Hanse, dia itu cuma mau bales dendam dan nyeret gue, padahal gue baru ketemu dia semalem!"
"a-ah gitu... hehehe"
Rosie mengerenyit saat Jeffery malah cengengesan tidak jelas.
"gue duluan ya takutnya Shanon dateng terus salah paham."
"e-eh Shanon bukan pacar gue!! Dia sepupu gue! Rosie!" Teriak Jeffery saat Rosie berjalan keluar dari apartemenya.
Rosie yang mendengar itu hanya tersenyum kecil lalu segera berlari mengingat dirinya sudah cukup terlambat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Failing In Love | Jaerose [End]
Fanfiction"Alasan lo jadiin gue pacar apa?" Rosie tidak tahu apa alasan Jeffery menjadikannya pacarnya. Katanya, Cinta. Tetapi kalimat itu sangat meragukan. Namun kedatangan Jeffery kedalam hidup Rosie nyatanya cukup membuat hari-harinya semakin berwarna. Wal...