CRAZY - BAB 1

7.1K 358 11
                                    

🦋pertandingan🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋pertandingan🦋


"Nggak sarapan dulu nak?" Tanya sang ibu begitu melihat Daren menuruni tangga.

Daren menggeleng. "Daren buru-buru." Balasnya tanpa berniat menyalimi tangan sang ibu.

Kartika--ibu Daren menghela nafas panjang, sikap anaknya makin hari makin dingin.

Tak mau mempusingkan sikap anaknya. Kartika memilih untuk menyiapkan bekal untuk sang suami yang akan pergi ke kantor.

Sedangkan Daren sudah menyalakan mesin motornya, ia menjalankan motornya di atas rata-rata meninggalkan perkarangan rumahnya.

Tak lama kemudian ia sudah sampai di kampusnya. Menuruni motor jangkungnya dan berjalan santai menuju rooftoop tempat ia dan teman-temannya berkumpul.

Saat tengah asik berjalan matanya tak sengaja melihat sesosok gadis yang akhir-akhir ini sering menghantui pikirannya.

Gadis itu tengah bercanda ria bersama kedua temannya. Salah satu teman gadis itu merupakan sepupu Daren. Daren sudah meminta bantuan pada sepupunya. Tapi, yang ia dapat kata-kata kasar yang di lontarkan sepupunya itu.

Dia berkata kalau Daren tak pantas bersanding dengan sahabatnya yang baik dan polos itu. Daren terlalu bajingan untuk sahabatnya yang baik hati.

Daren tentunya tak menyerah begitu saja, ia terus mencoba berbagai cara agar mendapatkan gadisnya.

Bagaimanapun caranya akan ia tempuh demi mendapatkan gadis yang dicintainya. Gadis yang sudah memporak-porandakan hatinya. Gadis itulah penyebab kegilaan yang dilakukannya.

Daren berjalan menaiki undakan tangan untuk sampai di rooftoop. Setelah sampai ia melihat beberapa teman-temannya yang tengah asik Bersenda gurau.

"Yo, my bro. Whatsapp man?" Viandra salah satu sahabat Daren mengangkat tangannya menyambut kedatangan Daren.

Ia berencana ingin bertos dengan Daren tapi, Daren malah melewatinya dan duduk di sofa usang bersama yang lain.

Mereka yang ada disana mentertawakan tingkah Viandra.

"Sakit ati Eneng bang, akit." Ujar Viandra lebay membuat orang-orang disana merasa jijik melihat kelakuan Viandra.

"Jijik aing liatnya!!" Teriak Iqbal. Ia seolah-olah tengah muntah membuat Viandra kesal.

"Jangan diliat atuh bangsat." Umpatnya.

Mereka kembali tertawa terbahak-bahak karena merasa lucu akan tingkah Viandra.

Sedangkan Daren, ia tengah menikmati rokoknya yang baru saja ia nyalakan. Pikirannya melayang disaat dirinya bertemu dengan gadis yang selalu menghantui otak sempitnya itu.

Crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang