🦋Sabar🦋
"Lah? Kenapa ke cafe? Bukannya tadi kita udah makan?" Tanya Daren kebingungan karena Freya menyuruhnya untuk memberhentikan mobilnya di depan cafe.
Freya tersenyum. "Aku kerja part time di cafe." Balasnya.
Daren baru mengetahui hal ini sekarang. Dirinya terlalu lalai dalam mengawasi gadisnya. Dan para suruhannya pun tak melaporkan bahwa gadisnya bekerja di salah satu cafe miliknya.
Ya, cafe tempat Freya bekerja merupakan milik Daren. Daren memang sudah menjadi pemilik cafe ini sejak ia masih duduk di bangku SMA. Karena dorongan kakeknya yang terus mendesak agar Daren mau memegang cafe yang kakeknya buat untuknya seorang.Kakeknya bilang agar mental Daren terlatih kala nanti Daren memegang perusahaan miliknya dan juga milik ayahnya.
"Kenapa lo kerja part time? Bukannya lo berasal dari keluarga berada? Bahkan orang tua lo memiliki saham yang lumayan besar di Eropa?" Tanya Daren bertubi-tubi. Setahunya gadisnya ini memang berasal dari keluarga yang mampu.
Bahkan ketika awal ia mulai tertarik dengan gadisnya itu. Ia dan gadisnya berada di acara yang diselenggarakan oleh rekan bisnis sang ayah.
Freya terlihat menunduk entah apa yang gadis itu pikirkan.
"Mereka bukan keluarga kandung aku." Ujarnya, nada suaranya sedikit bergetar.
Daren mengerutkan alisnya tidak mengerti apa yang Freya katakan.
"Maksud lo?" Tanyanya lagi.
Terlihat Freya menghembuskan nafasnya pelan. Ia menatap kearah Daren.
"Aku di adopsi sama mereka, sekarang aku udah nggak jadi anak angkat mereka lagi." Jelas Freya. Ini merupakan kali pertama ia bercerita pada orang lain.
Biasanya ia tidak seterbuka ini pada orang lain. Apalagi seorang lelaki.
Daren terlihat terkejut mendengar penuturan Freya. Jadi, selama ini Freya merupakan gadis yatim piatu? Pantas saja ia merasa heran karena wajah gadisnya itu terlihat jauh berbeda dengan orang tuanya yang waktu itu Daren lihat.
Ternyata Freya merupakan anak angkat dari pasutri itu. Ia harus mencari tahu gadisnya lebih dalam. Dan ingatkan dirinya untuk membunuh orang-orang suruhannya yang tidak becus dalam mengerjakan hal-hal yang ia perintahkan.
Freya membuka seat belt, ia menatap kearah Daren. Memberikan senyuman manisnya.
"Makasih udah anter aku." Kata Freya. Ia membuka pintu mobil, melambaikan tangannya kearah Daren dan berjalan masuk kedalam cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca!] Vote✓ Komen✓ ________ "Aku memang gila, semua kegilaan ku berawal darinya." _________ [New version] #1 - Crazy, 18 Mei 2021 Cover by: @Halmikkoch