🦋Diblokir🦋
Daren keluar dari ruangannya setelah memastikan bahwa gadisnya sudah pergi. Ia berjalan keluar dari cafe, tak lupa ia juga mengunci pintu cafe.
Berjalan mengikuti gadisnya dari belakang. Ia juga menjaga jarak, agar gadisnya tidak mengetahui akan keberadaannya.
Daren terus berjalan mengikuti gadisnya, sesekali ia melihat kearah sekitar mengamati jalanan disana yang sangat sepi dan tidak baik bagi seorang perempuan berjalan sendirian. Apalagi keadaan yang sangat memungkinkan bagi setiap orang yang berniat melakukan hal jahat.
Sekitar lima belas menit ia mengikuti gadisnya sampai ke panti. Setelah memastikan gadisnya masuk, ia lantas mengeluarkan ponselnya mengetikan beberapa kata pada gadisnya.
Setelah pesan terkirim Daren kembali memasukan ponselnya kedalam saku celana. Ia berjalan kembali ke cafe, masih ada satu urusan yang harus ia jalankan.
Setelah sampai di depan cafe, Daren segera berjalan menuju parkiran khusus. Membuka pintu mobil lantas menjalankan mobilnya ke suatu tempat. Tempat yang sangat spesial untuknya.
🦋🦋🦋
Daren melemparkan kunci mobilnya ke salah satu anak buahnya. Ia berjalan masuk ke tempat eksekusi yang biasa ia gunakan untuk orang-orang yang sudah berniat jahat pada gadisnya.
Ya, Daren akan melakukan aksi sucinya disini. Ia akan melakukan apa yang sudah orang-orang lakukan pada gadisnya.
Ia menendang pintu jati di depannya. Lantas menyuruh anak buahnya yang berjumlah lima orang itu untuk keluar. Biar dirjnya yang selesaikan sisanya.
Daren menutup pintu dengan keras, ia berjalan mendekat kearah wanita yang kini tengah meringkuk ketakutan diatas kasur dengan tubuh yang polos tanpa sehelai benangpun yang menempel ditubuhnya.
Ia memandang wajah wanita itu dengan tajam. Seolah-olah dengan tatapannya saja sudah mampu membuat wanita di depannya mati.
Daren mencengkram dagu wanita itu dengan kuat menyebabkan wanita tersebut merintih kesakitan.
"L-lepas hiks..." Rintih wanita itu, mencoba melepaskan tangan kekar Daren dari dagunya.
Bukan Daren namanya kalau ia melepaskan cengkraman tangannya di dagu wanita yang sudah membuat gadisnya sedih.
Ia masih ingat saat wanita itu membentak dan mencaci maki gadisnya menyebabkan gadisnya menangis selama beberapa menit di dalam toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca!] Vote✓ Komen✓ ________ "Aku memang gila, semua kegilaan ku berawal darinya." _________ [New version] #1 - Crazy, 18 Mei 2021 Cover by: @Halmikkoch