CRAZY - BAB 11

2.3K 166 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~Happy reading~





"Kak, aku cuman ngerjain tugas kelompok." Jelas Freya.

Daren menatap tajam Freya, ia tak suka gadisnya ini membela pria lain.

"Dengan nongkrong berduaan di cafe, gitu?"

Freya menghela nafas pelan, ia begitu frustasi dengan sifat Daren. Baru tiga bulan mereka pacaran Daren sudah mulai menunjukkan sifat aslinya.

Padahal Freya memang sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. Bukan hanya berdua saja, melainkan bertiga hanya saja di dalam foto yang entah siapa yang memotretnya itu. Terlihat kalau Freya tengah berduaan saja dengan teman lelaki satu kelompoknya.

Padahal kenyataannya kalau teman perempuan yang satunya tengah berada di toilet. Freya sudah menjelaskan kalau Daren salah paham, tapi memang dasarnya sifat Daren yang begitu keras kepala ia tak sekalipun percaya akan penjelasan Freya.

"Astaga kak, bukan nongkrong berduaan. Aku kan udah jelasin kalau Ratna itu lagi di toilet." Jelas Freya sekali lagi.

Daren tak begitu memperdulikan penjelasan Freya. Ia malah masuk begitu saja kedalam kamar meninggalkan Freya sendirian di ruang tv.

Freya lagi-lagi menghembuskan nafasnya pelan. Ia lelah terus-menerus menjelaskan tapi Daren tak mendengarkan dirinya sama sekali.

Ia hanya berharap kalau teman lelakinya itu baik-baik saja. Ia takut kalau Daren melakukan kekerasan pada temannya itu.

Sejujurnya Freya ingin menjauh dari Daren, ia ingin pergi sejauh-jauhnya dari kehidupan Daren.

Tapi, ia bisa apa kala Daren terus-menerus mengancamnya. Bahkan ia sekarang tak lagi tinggal di panti asuhan.

Daren memaksa dirinya untuk tinggal satu atap. Awalnya Freya menolak, ia tidak mau menjadi bahan gunjingan orang-orang. Bagaimana pandangan orang-orang ketika tahu kalau dirinya tinggal satu atap dengan pria yang berstatus sebagai kekasihnya itu.

Tapi, bukan Daren namanya kalau ia tak memiliki ribuan cara agar Freya dengan mudah menerima tawarannya itu.

Daren juga menyumbangkan uang begitu banyak untuk panti asuhan tempat ibu dan adik-adiknya tinggal.

Daren merenovasi panti asuhan itu secara besar-besaran. Sekarang panti asuhan sudah lebih nyaman ditinggali, Daren memperkerjakan beberapa orang untuk membantu ibu di panti.

Itu semua diluar akal sehat Freya. Bagaimana bisa seorang pemuda yang bahkan masih mengenyam pendidikan mengelontorkan dana begitu besar pada panti asuhan.

Crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang