🌷🌷

8.2K 455 3
                                    

"Hahhh....anginnya sejuk banget,cocok buat santai."

Akhirnya kita sampai juga di Thailand, sesuai dg saran Rei gua kunjungi tempat makan malam di pinggir pantai.

"Hmm...Ya."

"Km knp?sakit?."

"Ga apa-apa......"
"em....km tau tempat ini dari dia?"

"Ya..aku tau dari Rei, emng knpa?"

"Ga suka"
Katanya cemberut.

"Ga suka tempatnya?"

"Ga suka km deket sama dia."

"Kita kan cuma temen, dia juga baik."

"Tetep aja."
Jawabnya trus ngotot

"Iya deh iya gk bakal deket" dia.jan cemberut gitu..."

Setelah itu kita hanya menikmati makan malam dg pemandangan pinggir pantai yg Indah.

"Gimana kalo kita menikah setelah ini."
Katanya tiba-tiba ngebuat gua hampir kesedak.

"Uhhukk.... APA?"

"Gimana kalo kita menikah."
Ulangnya dg santai.

"Km barusan melamarku? "

".....terserah apa namanya, ayo kita menikah."

"Apa perlu,kita bahkan sudah bersama-sama sekarang."

"Km gk mau"

"Bukannya gk mau,tp.."

"Ya udh klo gk mau, aku mau balik ke hotel."

"Ngak la dengerin dulu....aku emng kepikiran buat nikah sama km tp ngak sekarang, kita masih belum tau kedepannya ky gimana."
"Jadi jan buru-buru,kita pikirin lagi matang-matang."

Setibanya kita di hotel Aila terlihat masih marah dan tdk banyak bicara.

"La km jangan marah trus kan aku dah bilang kita nikah tp gk sekarang."

"Iya aku mengerti,mungkin ini memang terkesan buru-buru, akan ku tunggu."

Setelah itu suasana menjadi normal lagi....

Sebenernya gua pengen sebelum kita bener-bener mutusin buat tinggal bersama dan jalani hidup berdua, gua pengen memperbaiki hubungan Aila dg keluarganya.
jadi gua putusin buat mengakhiri perjalanan ini dg mempertemukan Aila lagi sama Umi. Tp rencana itu gagal berjalan mulus.



Hari ini pernikahan Anna dan Fakhri yg akan digelar di salah satu hotel terkenal Bali.

Sehari sebelumnya kita sudh berada di pesawat menuju Bali tentu saja untuk menghadiri pernikahan mereka.

Dan sebelum itu juga gua udh rencanain pertemuan umi dg Aila yg sudh pasti tanpa sepengetahuannya.

Pada malam harinya kita berangkat dari hotel untuk menghadiri pesta pernikahan Anna, cukup lama kita berada disana, bercerita dan bercanda.

"Lia... Aila dideketin tuh sama cowo."
Kata Anna dg mengarahkan pandangannya pada dua orang yg terlihat asyik mengobrol.

"Oh...."
Kata gua cuek...

"Lu tuh pacar bukan sih."

"Ya pacar lah, emng napa sih"

"Harusnya lo tuh cemburu ato marah kalo kaya gitu. Elah...Gk seru banget hubungan lo."
"Tu liat tuh makin asyik kan ngobrolnya."

Gua pikir wajar aja kalo Aila banyak yg deketin sacara dia cantik dan kelihatan banget kalo baik.Tp bener juga gua perhatiin makin lama makin asyik mereka ngobrol, jarang banget Aila bisa ngobrol asyik sama orang asing.

"Tu kan,lo cemburu kan. Cepet samperin gih sebelum di rebut Aila tersayang lo."
Kata Anna sambil ngedorong-dorong gua.

"Udh samperin aja."
Kata ngeliat gua yg masih ragu buat nyamperin.

Perlahan gua samperin mereka.
"ehem...."

"Eh...lia kenalin ini Nico temen ku. Nico kenalin ini Lia yg ku ceritain tadi."

"Salam kenal.."
Sapa nico

"Ya..salam kenal juga..."
"Habis ini kita mau makan malam dimana la."

"emm....malem ini aku mau makan malem sama nico, km pulang dulu aja mungkin nanti aku pulangnya agak telat...maaf ya."

Gua gk nyangka baru kali ini Aila me nomor 2 kan gua apalagi karna cowo. Itu ngebuat hati gua memanas.

"Oh...oke hati-hati pulangnya."



AILA

"Aila kan?"

"Eh...Nico,apa kabar"

"Baik....km sendiri apa kabar"

"Baik...itu juga berkat km yg udh bantu aku dulu."

"Syukur lah..."

Nico...temen kuliah sekaligus laki-laki yg udh bantu aku buat kabur keluar negri.

Panjang lebar kita bercerita tentang semua yg sudh terjadi....sampai Lia tiba-tiba dateng.

Ah sebenarnya aku udh perhatiin Lia dari tadi, berharap melihat ekspresi cemburunya. Tp nihil Lia sama sekali tidk memperlihatkan ekspresi cemburunya. Itu membuat ku sedikit jengkel.

"Habis ini kita mau makan malam dimana la."
Tanyanya.

"emm....malem ini aku mau makan malem sama nico, km pulang dulu aja mungkin nanti aku pulangnya agak telat...maaf ya."
Setelah aku mengatakan itu Lia terlihat sedikit kecewa dan segera meninggalkan kita.

"Memangnya kita buat janji makan malem?"
Tanya nico.

"Ah maaf maaf km gk perlu nemenin kok,aku hanya asal bicara tadi."

Ya...itu hanya asal bicara untuk mengetes Lia.

"Tidak,aku akan menemani mu kebetulan waktu ku senggang."





"Gegara asyik ngobrol jadi kemaleman beneran kan...."
"Lia udh tidur blum ya.."

Entah kenapa aku jadi sedikit takut kalo Lia benar-benar marah....

"Huhh...untung udh tidur."
Kataku lega setelah melihat Lia yg tertidur pulas.



Pagi harinya....aku memperhatikan setiap gerak geriknya, tampak jelas kalo Lia marah. Dari bangun tidur sampe sarapan Lia samasekali tidk menatap mata ku apalagi berbicara.

"Eeemmm..... Km marah?"

"..."
Tdk ada jawaban

"Jngan marah....aku minta maaf..."
Dg nada menyesal.

"..."
Masih tdk ada jawaban.

"Maafin aku....kita cuma temen kok."

Setelah beberapa kali meminta maaf dan menbujuknya akhirnya Lia mau memaafkan ku... Karna hal itu aku berjanji gk akan buat Lia marah lagi






#MOHON KOREKSINYA YA#

Trimakasih udh baca.... Part selanjutnya mungkin akan jadi ending dari cerita Aila dan Lia.

#authorjugaudhpunyabahanuntukceritalain

I Fell on You Part.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang