Extra : Malmingan

312 40 3
                                    

Sambil di play ya ☝︎


"Bang, Heejin lebih cantik pakai yang mana?"

Jungkook yang sedang menonton tv menoleh ke arah Heejin yang membawa dua setel pakaian. Setelah memperhatikan antara Heejin dan pakaiannya diapun memilih, "Kanan."

Dengan cepat Heejin pun kembali ke kamar untuk berganti pakaian dan merias wajahnya secukupnya.

─ʚ♡ɞ─

"Hwall, ini jadinya mau kemana?"

Setelah Hwall menjemputnya, mereka langsung pergi menuju tempat yang akan mereka kunjungi untuk kencan semalaman. Karena kali ini Hwall yang memilih tempat, Heejin sama sekali tidak tau kemana arah tujuan mereka alias dia clueless.

"Udah, ikut aja. Nanti kamu bisa lari-lari sepuasnya di sana."

"Tapi aku pakai rok?!"

"Gapapa."

"Tapi aku pakai rok?!"

"Aku lagi nyetir, Jeon Heejin. Jangan kamu ajak ngobrol terus."

Tiba-tiba Hwall berkata dengan tegas. Nyali Heejin menciut dan ia tak lagi berani mengajak Hwall berbicara. Sama sekali tidak. Heejin diam dan hanya memandang ke jendela di sampingnya.

Hwall membelokkan mobil ke arah jalan yang tidak beraspal halus. Sedikit masuk lalu memarkirkan mobilnya. Ngomong-ngomong sekarang mereka berada di kawasan pinggir kota. Cukup memuaskan bagi Hwall karna suasananya tidak terlalu perkampungan atau perkotaan.

Hwall menghadap ke arah Heejin dan mengelus rambutnya sekali─karena ia tak mau Heejin bertambah marah, "Heejin, ayo turun."

─ʚ♡ɞ─

"Jadi kita mau piknik ceritanya?"

Heejin tak habis pikir dengan pacarnya itu. Bisa-bisanya seorang Hwall mendapatkan ide seperti ini. Hwall dengan telaten menggelar alas duduk mereka dan menaruh semua makanan yang telah ia persiapkan dan bawa sendiri.

"Iya, lagian selama ini kita kalau pacaran paling ke mall, nonton, ke yang banyak mainannya, gitu-gitu mulu lah pokoknya. Makanya aku buat agenda pacaran kita kali ini piknik."

"Terus ini kamu yang masak semua?"

Keduanya telah duduk bersama. Berhadap-hadapan sambil lanjut menata makanan.

"Iyalah, siapa lagi emangnya?"

"Kirain bang Yoongi."

"Udah ngga usah banyak ngomong, sekarang makan dulu baru lanjut lagi nanti ngomongnya."

Keduanya duduk berhadapan dan mulai makan makanan buatan Hwall. Ada sandwich, potongan buah, dan snack-snack dalam jumlah yang tak terlalu banyak.

"Gimana rasanya?"

Heejin mengangguk semangat sambil mengunyah sandwich. "Enak, nanti buatin sandwichnya lagi ya. Biar aku bisa bawa bekal masakan kamu ke kampus."

Hwall berhenti makan sejenak. Ia memajukan badannya ke Heejin dengan wajah menggoda, "Emang kalau aku bekalin ke kampus kamu mau apa?"

Heejin balik menantang. Ia ikut mendekatkan tubuhnya dan memasang wajah menggoda. "Mau aku pamerin ke Jinnie kalau pacarku jago buat sandwich biar dia termotivasi buat nerima Hyunjin."

"Aku cuma jago buat sandwich doang loh."

"Gapapa, yang penting aku suka."

"Suka apa?"

"Suka es krim, wlee." Heejin meledek Hwall dengan menjulurkan lidahnya. Namun Hwall tidak marah justru ia mengusak rambut Heejin penuh sayang.

Setelah 3 tahun hubungan mereka berjalan keduanya semakin memahami satu sama lain. Sudah pasti dalam 3 tahun keduanya melewati banyak rintangan. Mereka sudah dua kali putus dan kembali kepada satu sama lain pada akhirnya. Mereka pun sudah mengenal keluarga masing-masing. Tak jarang Mama meminta Hwall untuk mengantarkannya ke suatu tempat. Dan saat orang tua Hwall pulang Heejin sering main ke tempat Hwall.

Mama Heejin sempat tak sengaja bertemu dengan Ibu Hwall saat berbelanja. Mungkin kapan hari Hwall dan Heejin akan mengajak orang tua masing-masing untuk makan malam bersama. Mungkin..

─ʚ♡ɞ─

Hal yang mereka tunggu tiba. Matahari sudah mulai tenggelam. Mereka pun sudah masuk ke dalam mobil. Mereka duduk di bangku tengah dengan kedua tangan saling bertautan. Kepala Heejin disandarkan ke bahu Hwall dengan kepala Hwall bersandar ke kepala Heejin yang ada di bahunya.

Keduanya diam saling merasakan sentuhan masing-masing.

Hwall berbisik sambil mengecup pelipis Heejin, "Sayang Heejin,"

"Sayang Hwall," balas Heejin ikut berbisik.

Heejin beralih memeluk Hwall dan menyembunyikan wajahnya. Hwall tertawa. "Kamu kenapa?" Hwall berusaha melihat wajah Heejin yang justru Heejin semakin menyembunyikan dirinya.

"Aku malu, kamu jangan lihatin gitu."

Hwall terkekeh. Semakin lama sikap manja dan gemas Heejin semakin terlihat dan malah membuatnya semakin sayang. Heejin dalam mode menggemaskan adalah salah satu kelemahan Hwall.

"Hwall,"

"Kenapa?"

"Kamu jangan pergi ya, aku gak tau lagi kalau dulu kamu ngga suka jahilin atau gangguin aku, mungkin aku bakal jadi Heejin versi menyedihkan."

"Ngga, aku ngga bakal pergi ninggalin kamu. Aku malah bersyukur kamu tahan sama aku, karna aku banyak kurangnya. Dan kamu adalah Heejin versi terbaik mau itu di masa lalu, sekarang atau di masa depan."

Heejin tersenyum dengan tubuhnya berada di dalam pelukan Hwall yang juga ia peluk. "Aku sayang kamu."

"Aku juga sayang kamu, dan pasti kamu tau itu."

⊱ ────── {.⋅.Fin.⋅.} ────── ⊰



Hai semua >.<
Aku balik lagi bawa extra part Rusuh, mungkin ini bakal jadi satu satunya extra part karna sejujur jujurnya aku buat pun karna ngga sengaja ada prompt lewat. Baik bgt kan mana fluff lagi,,,

Mungkin ini aja yang bisa aku sampaiin kali ini. Mari kita ketemu di ceritaku yang lainnya.

Bonus foto Hwall Heejin kesayangan kita waktu lagi piknik

Bonus foto Hwall Heejin kesayangan kita waktu lagi piknik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thanks and i love y'all so much (っ◔◡◔)っ♡

[Jangan lupa vote + comment ya]

「✓」 Rusuh ; HwallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang