Chapter 1

62 25 45
                                    

Kenangan itu. Takkan pernah hilang dari ingatanku

____Dear Kanha___

Aku duduk terdiam ditepi ranjang. Menyenderkan kepalaku disebuah kayu berukirkan bunga-bunga itu. Memeluk sebuah boneka tedy bear berwarna cokelat susu. Boneka yang spesial, dari orang yang spesial pula.

Aku tersenyum sembari memandanginya, sesekali memeluknya untuk menghilangkan rasa rindu. Tak jarang aku menangis disela malam. Saat rintik hujan itu perlahan turun, air mataku juga mengalir di sini. Hujan adalah satu-satunya yang dapat mendeskripsikan keadaanku. Perih, sesak, letih namun hujan itu membantuku untuk mengeluarkan segala resah yang tak berujung. Menggantikan hangat yang tak mampu kudapat.

Kornea mataku menyorot sebuah benda kecil diantara rak koleksi buku novelku. Ada beberapa novel di sana.

Kakiku tergerak menuruni ranjang. Meraih sebuah note abu bergambar kucing. Tergembok. Tanganku mencari-cari kuncinya. Terletak di sebuah laci nakasku.

Kubuka gembok itu perlahan. Dua kata yang tertulis di halaman pertama.

DEAR KANHA

Tulisan yang kubuat sedemikian unik. Entahlah, aku sangat terniat saat menuliskan nama itu. Nama yang mengisi tiga tahun masa SMA-ku. Nama yang tak pernah sedikitpun terlintas di pikiranku. Kini ... Nama itu terukir indah di hati.

Ku buka lembaran-lembaran yang telah usang dan sedikit berdebu itu. Tulisannya masih sama, tak ada satupun yang berubah di sana.

Catatan itu...

Catatan segala kenangan yang pernah ku tulis semasa mengenalnya. Kisah indah yang berujung entah---aku tak tahu.

Membaca catatan itu perlahan. Senyumku tercetak nyata di sana, ketika melihat foto yang tertempel di kertas itu. Senyumnya, wajahnya yang tenang, membuatku ingin selalu menetap. Sangat dekat, tanpa sekat.

Membaca kalimat demi kalimat yang kutuliskan.

Tersenyum sekilas, kemudian menangis...

Tbc
••••••••••

Dear, KANHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang