5. Di sekolah

2.4K 284 7
                                    

Vote dan komen yaa🖤

***

"Ci, Ci, tebak, kenapa kepalanya Pak Rio nggak numbuh rambut?"

"Soalnya rambut rambut udah pada resign dari kepala doi, HAHAHA!"

Win menatap Mike dengan tatapan kesal.

Mike menatap Win dengan semangat. Tidak memperdulikan tatapan Win yang sudah jengkel. "Ikan teri kalo gede berubah jadi apa Ci, tebak?"

"Jadi paus tau, percaya nggak lu?"

Win melemparkan bungkus jajannya kesal. "Udah mas, nggak lucuu,"

"Eh dengerin gua dulu, Ci. Lucu nih yang ini."

Joss hanya tertawa melihat kelakuan konyol Mike yang terus memaksa Win untuk mendengarkan leluconnya yang benar-benar tidak lucu bagi Win. Padahal baginya sendiri lumayan lucu.

"Tebak apa yang gue liat pas sebelum jemput lu?"

"Nenek nenek salto, Ci HAHAHAHA"

Setelah itu Mike dan Joss terbahak sendiri.

Berbeda Win yang memasang wajah masam.

Ia benar-benar kesal sekarang hingga ia akhirnya melemparkan bungkus kacang milik Mike ke muka laki-laki itu.

"Diem ih Mas!"

Win lebih memilik Mike yang dalam mode galak dari pada seperti ini. Benar-benar menyebalkan.

Suasana dikantin yang ramai menjadi agak sunyi, karena hampir semua anak-anak kantin yang berisi perempuan itu diam memperhatikan interaksi Win Joss dan Mike. Mereka semua iri dengan ketiga laki-laki itu satu sama lain. mereka iri kepada Joss dan Mike yang bisa membuat Win memasang wajah kesal yang malah terlihat menggemaskan. Mereka iri kepada Win yang bisa mendapatkan perhatian penuh dari Joss dan Mike, untuk Joss yang memang dasarnya memiliki sifat lembut akan jauh sangat lembut kepada Win, bahkan Mike yang notabenenya seperti tembok akan melunak kepada Win. Ketiganya terlihat sempurna karena saling melengkapi dan melindungi, dan mereka iri akan hal itu. Mereka ingin menjadi Joss dan Mike yang bisa selalu bersama Win.
Mereka juga ingin menjadi Win yang bisa mendapat perhatian Joss Mike.

"Ada lagi ni, dengerin,"

"Iye, iye, apa nih?" Mata Win Langsung tertuju kepada Joss yang berada disampingnya, disaat dirinya muak melihat kebobrokan humor Mike, Joss malah terlihat antusias. Mereka berdua benar-benr memiliki selera humor yang parah.

Win yang kesal memilih untuk berdiri, menarik kursinya kebelakang.

"Mau kemana, Ci?"

"Win pusing liat kalian. Mau beli minum aja."

"Duduk aja sini, Mas yang beliin."

"Nggak mau! nanti Win disuruh dengerin itu lagi."
'Itu' yang dimaksud Win adalah lelucon mike.

"Eh, apaan, sih, lo Ci orang lucu juga!" Elak Mike yaang tidak terima leluconnya dibilang memuakan.

"Hah? lucu dari mana?"

Seluruh warga sekolah yang melihat ekspresi Win menahan diri mereka untuk tidak nekat mencubit pipi Win atau mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto menggemaskan itu.

"Muka lu biasa aja dong," Kata Mike menahan tawa gelinya melihat eskpresi Win.

Setelah itu, Win hanya mendengus dan pergi membeli minum.

"Ci, sama gua ayo, woy!"

Joss menahan lengan Mike yang bersiap untuk mengikuti Win. "Udah biarin, nggak apa-apa beli minum doang."

HEALINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang