jgn lupa vote dan komen ya guys hehe🖤
***
Mendengar pernyataan Win barusan membuat Bright terdiam selama beberapa saat.
Sudah hampir 1 menit pandangannya tidak lepas dari iris mata Win yang sedang membentuk bulan sabit karena sang pemilik yang sedang menatap dirinya dengan senyum lebar.
Senyum yang lama-kelamaan membuat rasa pusingnya membaik.
Bright tidak habis pikir, mau dikeadaan apapun dan dimanapun, sosok Win memang selalu mengagumkan. Bahkan di tengah gelapnya malam yang hanya tersinari oleh lampu jalan, Win sangat bersinar hingga membuat Bright terjatuh lagi..
dalam pesonanya.
Sedangkan yang menjadi objek kekaguman hanya diam, menatap dirinya dengan sesekali mengerjapkan matanya. "Mas?"
"H- hm?"
Sedetik kemudian Bright kembali dari dunianya. Ia menggelengkan kepalanya guna menyadarkan dirinya untuk tidak terus menatap Win secara dalam.
Bright menghela nafas panjang. "Metawin," panggilnya dengan nada lembut namun tegas.
"Iya Mas?"
"Jangan suka keluar malem-malem, apalagi sendiri,"
Mendengar nasihat tegas dari cowok didepannya, membuat Win merenggutkan wajah manisnya. "Tapi Win bosen dirumah, Mas,"
"Di rumah sepi, aku nggak mau sendirian," Lanjutnya dengan kepala menunduk, menatap sepatunya dan sepatu Bright secara bergantian dengan tatapan murung.
Bright langsung terdiam.
Senyum dan tawa yang selalu terukir itu malam ini menghilang, rasa bersalah pun langsung menyergapnya kala ia menyadari kata-katanya.
Bright menghela nafas panjang, tiba-tiba saja latar belakang Win terlintas dipikirannya.
Jika hanya melihat sosok Win dari luar, maka semua orang tidak akan percaya senyum ceria itu menyembunyikan sesuatu yang cukup menyedihkan.
Win adalah anak tunggal dari seorang direktur perusahaan besar dan ibunya yang sudah lama meninggal. Semenjak kematian ibunya, sang ayah jarang pulang dan memilih untuk menetap di sebuah mansion meninggalkan Win sendirian dirumah besar mereka.
Jadi pantas jika pemuda ini merasa kesepian.
Bright juga tau, kalau sebenarnya Win tidak seceria yang terlihat di sekolah.
Menurut Joss, Win adalah tipe orang yang akan memyembunyikan kesedihan dan rasa sakitnya rapat-rapat tanpa seorangpun tau. Karena itu lah Mike dan Joss menjaganya sebaik mungkin, karena mereka tidak ingin seseorang membuat senyum ceria kesayangan semua warga sekolah itu menghilang, dan mencegah rasa kesepian menghampirinya. Karena itu pula mereka berdua sangat sensitif kepada Win, atau apapun tentangnya. Apalagi Mike, dan satu hal yang Bright sadari. Walaupun laki-laki itu memiliki karakter yang keras, tapi ia yakin Mike mungkin memiliki rasa sayang lebih besar kepada Win, dibandingkan Joss yang cenderung lembut.
Tau dan menyadari akan semua fakta itu, tidak luput dari Bright yang juga ingin berada di sisi Win setiap saat, menjaga orang yang ia sayangi sebaik Joss dan Mike.
Tak tega melihat raut murung Win, Bright menepukkan kedua tangannya pelan tepat dibawah kepala Win yang sontak langsung menjadi pusat perhatian pemuda itu karena posisinya yang sedang menunduk.
"Hey!" Panggilnya lembut.
Yang dipanggil mendongakkan kepalanya, menatap Bright dalam diam, mengisyaratkan sebuah pertanyaan yang melekat di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING
FanfictionBright yang dingin, bermulut tajam dan disegani disekolah karena sifatnya yang kasar menyukai Win, seorang anak laki-laki yang disegani karena kepribadiannya yang lembut dan visualnya yang menggemaskan. Jika manusia biasanya memiliki malaikat dan se...