Episode 2

2.6K 291 27
                                    

[MAAV BANGET TELAT UPDATE. BARU MENDARAT DARI LIBURAN. LANGSUNG GASKEUN]


Seperti pagi sebelumnya, Taeyeon terbangun dan menyiapkan semuanya sendiri. Namun, yang berbeda adalah saat ia menuruni tangga, Tiffany sudah berada di ruang makan sambil menyiapkan roti. Taeyeon bertanya pada pelayan yang sedang membersihkan lemari ruang tengah.

" Sejak kapan dia ada disitu ? "

" Sudah dari tadi, tuan. Bahkan dia meminta kami untuk mengerjakan hal lain. "

Taeyeon hanya menganggukan kepalanya dan ia mendekat ke ruang makan.

" Apa kau ada acara pagi ini ? ", tanya Taeyeon.

" Darimana kau tahu ? "

" Tidak biasanya kau bangun sepagi ini. "

Tiffany berhenti menuangkan selai di rotinya dan menatap Taeyeon.

" Mwo ? "

" Huh, bisakah kau membuka satu arena tembak di lapangan ? "

" Untuk apa ? "

" Aku ingin mengajak teman-temanku ke sana. "

Tentu saja permintaan Tiffany itu membuat Taeyeon terdiam, meskipun ia memiliki kuasa penuh membuka arena khusus untuknya berlatih, tapi ia khawatir akan menimbulkan kesenjangan.

" How ? "

" . . . . "

" Sudah lama aku tidak berlatih. ", tiba-tiba Tiffany mengeluarkan senjata dari balik punggungnya.

" Arraseo, arraseo. Datang saja kapanpun. Aku pergi dulu. ", Taeyeon langsung pergi tanpa sarapan pagi.

Tiffany tersenyum kecil dan memperhatikan senapan anginnya.

KMOD

" Bersihkan arena tembak sekarang. "

" . . . . "

" Berapa lama yang kalian butuhkan ? Bukankah aku selalu ingin arena itu bersih ? "

" . . . . "

" Lakukan sekarang, atau aku akan memerintahkan Seulgi untuk membawa kalian ke arena. "

Taeyeon mematikan ponselnya dan langsung masuk ke ruang kerja. Melihat sahabatnya sedang marah-marah, Yuri masuk ke ruangan Taeyeon.

" Tidak biasanya kau ingin menggunakan arena itu. "

" . . . . "

" Begitu kesalnya kau dengan Tiffany sampai kau melampiaskannya di arena ? "

" Asal kau tahu, dia yang akan menggunakan arena itu. "

" Mworago ?! "

" Jika kekasihmu cukup mengerikan dengan jarum suntik di tangannya, mungkin kau harus bersyukur dia tidak mengenal senapan angin. "

Yuri terkejut mendengar ucapan Taeyeon bahkan ia sampai lupa untuk merapatkan mulutnya.

After Lunch

ring .. ring ..

" Eoh ? "

" Istri anda sudah datang, pak. "

Taeyeon langsung meletakan telepon kantornya dan ia bersiap keluar ruangan.

" Hyung ? Kau mau kemana ? "

" Minggir, minggir."

" Hyung... "

Seulgi melihat ke arah Yuri dan Yuri beranjak dari kursinya sambil mengajak Seulgi untuk mengikuti Taeyeon.

Dangerous WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang