Kisah seorang petinggi di militer Korea Selatan yang harus menghadapi realita pernikahan dengan wanita yang bertolak belakang dengannya. Sikap tegasnya dalam militer menghilang begitu saja ketika ia berhadapan dengan wanita itu.
Pernikahan yang rumi...
Aku membuka mataku dan cahaya matahari langsung menyerang mataku.
" Jendral, bangunlah. Ini sudah pagi. "
Aku memperhatikan sekitarku dan ternyata aku sudah bermalam di halaman mahkamah. Aku memeriksa ponselku dan mati total, aku kehabisan baterai. Aku beranjak dari tempatku, menuju mobil untuk mengisi baterai ponsel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perasaanku mulai tak tenang. Aku keluar dari mobil dan masuk ke gedung mahkamah.
" Dimana istriku ? "
" Istri anda sedang melakukan interview dengan staf khusus, Jendral. "
Aku memutuskan untuk pergi ke lantai lain yang menjadi tempat untuk melakukan interview dengan staf khusus.
Another level,
Langkah kaki ku melambat saat mendekati ruang interview. Aku melihat dari kaca kecil yang ada di pintu. Dengan mataku sendiri, aku melihat staf khusus itu menunjukkan sejumlah dokumen pada Tiffany dan menunjuk dokumen itu berulang-ulang. Aku tidak suka cara mereka menatap Tiffany.
Semakin lama aku membiarkan, aku melihat mereka mulai menyudutkan Tiffany. Itu terlihat jelas dari gerak bibir dan tatapan mereka. Ini tidak adil, Tiffany seorang diri di sana, sementar mereka berkerumun.
Mataku membesar saat melihat salah satu staf khusus menutup dokumen itu dan menatap Tiffany dengan sangat dekat.
brag!
Hanya perlu satu tendangan saja untuk membuka pintu ruangan ini.
" Jenderal Kim. "
" Tidak seperti itu caranya untuk melakukan interview terhadap seorang saksi. Apa-apaan kalian ini ? "
" Taeyeon. "
" Temui aku sekarang dengan atasanmu! "
" Tae. "
Aku mendengar lirih suaranya, dan aku kembali dibuat terkejut dengan pergelangan tangannya yang sudah terkunci oleh borgol.
" Ige mwoya ?!!!!! Siapa yang melakukan ini pada mu ?! "
Aku berlutut di hadapannya sambil berusaha membuka borgol itu.
" Aku yang melakukannya. "
Suara itu.
* * * * *
Youngmin masuk ke ruang interview bersama beberapa anggota lainnya.
" Huh, kau hanya membuat semuanya sulit, jendral kecil. "
" . . . . "
" Apa susahnya mengikuti prosedur yang ada ? Bukankah ini demi kebaikan bersama ? "
