" Open rank, march! "
Semua pedang itu mengarah ke langit dan membentuk seperti atap untuk ku lewati. Aku tidak menyangka jika aku bisa sampai di hari ini dengan begitu cepat, bahkan di usiaku yang baru menginjak 31 tahun dengan posisi sebagai letnan jendral, aku tidak pernah membayangkan pernikahan ini. Terlebih dengan yeoja yang berada di sampingku sekarang.
Bukan baru sekarang aku mengenalnya, bahkan kami sudah saling kenal sejak SMA, kami bertolak belakang, dia selalu membuat kekacauan di sekolah, dia selalu bertindak semaunya, mungkin semua terasa wajar pada masa itu karena dia adalah putri dari pemilik sekolah. Tak pernah sedikitpun aku membayangkan bagaimana nantinya jika aku menikah dengan yeoja ini.
Namun, semua itu berubah, setelah aku selesai menjalani akademi militer dan jenderal besar memintaku untuk terbang ke kedutaan besar di Amerika. Entah bagaimana caranya, kami dipertemukan lagi. Semua teman-temanku bilang bahwa dia cukup terkenal di kedutaan, karena sekolah yang saat ini menjadi miliknya itu bekerjasama dengan kedutaan Amerika di Korea sekaligus melebarkan sayap hingga ke LA.
Sebelum kepergian ayahku untuk selamanya, kami dipertemukan satu kali lagi, bahkan aku sama sekali tidak mengetahui semua yang sudah direncanakan oleh orangtuaku, mungkin lebih tepat orangtua kami. Ayah kami berteman dekat dan secara diam-diam mereka sudah berjanji untuk menikahkan kami saat usia kami beranjak tiga puluh tahun. Sialnya adalah mereka tahu jika kami tidak memiliki niat menikah terburu-buru.
Satu tahun dia menjadi tunanganku, hingga akhirnya kami sampai di hari ini, yeoja yang keras kepala, menyeramkan, egois, manja, dan selalu membuatku terdiam.
Yes, I married you, Tiffany Hwang.
* * * * *
Semua teman-temanku mengatakan jika dia adalah namja yang sempurna. Tampan, cerdas, memiliki kekuasaan, jabatan yang tinggi, kaya raya, bahkan tak ada sedikit cacat pada kelakuannya. Tapi entah mengapa aku tidak bisa menerima itu, kami bertolak belakang, dia terlalu disiplin untuk aku yang menyukai kebebasan.
Aku menerima pernikahan ini karena Leo sudah memberitahuku tentang semuanya sebelum ayahku meninggal. Aku tidak ingin mengecewakannya, maka aku menerima pernikahan ini. Tapi aku juga sudah menyiapkan peraturanku sendiri, aku tidak ingin dia berlaku seperti seorang militer saat sedang di rumah.
You can't control me as you want, Kim Taeyeon.
* * * * *
Di suatu pagi yang damai, Taeyeon terdiam memandangi dirinya sendiri di depan lemari kaca sambil mengusap lencana di baju dinasnya. Ia melihat ke arah tempat tidur, lalu menghela nafasnya pelan. Ia keluar dari rumah yang cukup besar itu dan pergi ke kantor. Di dalam perjalanan, pengawalnya mulai bertanya-tanya, setiap pagi pengantin baru itu tidak menunjukan wajah bahagia mereka..
Korea Ministry of Defense (KMOD)
Seorang namja tertawa kecil saat melihat Taeyeon berjalan di koridor kantor. Ia meletakan kopinya dan melipat tangannya.
" Wae? "
Taeyeon hanya terdiam dan menatap namja itu.
" Tampaknya dia benar-benar masalah untukmu. "
" . . . . "
" Aku rasa sampai kapanpun kau tidak bisa mengendalikannya. "
" . . . . "
" Dia lebih mengerikan dari seorang tentara wanita. "
" Hentikan ucapanmu. Jika diingat-ingat, bukankah kekasihmu jauh lebih mengerikan ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Wife
FanfictionKisah seorang petinggi di militer Korea Selatan yang harus menghadapi realita pernikahan dengan wanita yang bertolak belakang dengannya. Sikap tegasnya dalam militer menghilang begitu saja ketika ia berhadapan dengan wanita itu. Pernikahan yang rumi...