28 || Mencari infromasi

203K 18.4K 1.6K
                                    

Seperti niat gue kemarin sekarang gue dirumah sendirian. Pak Arkan udah pergi kekampus. Gue menatap pantulan diri gue dicermin. Oke, gue udah rapih dengan long dress maroon yang dibelikan oleh pak Arkan dulu waktu ngemall. 

Tangan gue meraih tas kecil diatas meja rias memasukan ponsel, atm sama kunci mobil. Semoga aja gue bisa dapat jawaban dari dr.Amara, kalau enggak wah bener-bener sih. Gue udah bela-belain bolos coba.

Gue masuk garasi untuk mengeluarkan mobil dan jalanan jakarta selalu macet. Gue melirik jam lewat ponsel masih pukul 07:30 gue punya waktu lumayan banyak.

Setelah beberapa menit gue mengendarai mobil akhirnya gue sampai di rumah sakit tempat dr.Amara bekerja. Gue keluar dari mobil lalu asuk kedalam Rumah sakit, bau obat-obatan sangat menyangat masuk ke dalam hidung. Gue menghampiri suster yang bertugas.

"Maaf sus, saya mau tanya. Kalau dr.Amara diruangan mana?" Tanya gue.

"Disana mbak," Suster itu menujuk kekiri, "Mbak lurus terus belok kanan sedikit, habis itu disana ada ruanganya dr.Amara."

Gue mengangguk mengerti. "Makasih Sus,"

"Sama-sama" Suster itu tersenyum ramah.

Gue berlari kecil untuk menghampiri dr.Amara. Disana ada ruangan satu. Pintu berchat putih bersih dan bertulisan.

dr.Amara.

Tanpa pikir panjang gue ketuk pintu itu dan bergegas masuk.

"Permisi." Gue membuka kenop pintu itu pelan-pelan, "dr.Amara?"

dr.Amara yang tadinya sedang menulis jadi ngeliatin gue, "Eh? Masuk Kaley."

Gus mengangguk sopan. Berjalan kearah dia dan duduk di depan nya, "Maaf dok saya menganggu waktu dokter."

dr.Amara tertawa, "Kamu apaan sih, enggak lah."

Gue menghembuskan napas lega, "Syukurlah."

"Wah, ada apa ini kamu sampe nyamperin saya kerumah sakit? ada tugas dari kampus?" dr.Amara membuka kacamatanya. Dia menatap gue sambil tersenyum.

Kalau kalian mau tau sekarang gue bingung harus gimana. Gue juga pusing gimana cara tanya sama dr.Amara sedangkan dia aja enggak tau kalau gue istrinya pak Arkan. Dia cuma tau gue mahasiswa yang sedang membutuhkan penjelasan tugas dari dosen nya.

"G-gini dok," Gue tersenyum kikuk, "Hm ... gimana ya bicaranya?"

"Haha ... kamu tuh dari dulu suka gitu kalau mau tanya sesuatu," dr.Amara tertawa, " Tanyain aja, selagi saya bisa jawab."

"dr.Amara enggak sibuk?" Tanya gue lagi. Takutnya kan dia sibuk terus malah ngurusin gue yang enggak jelas dari pada pasien nya.

"Enggak kok," dr.Amara menggeleng. Dia mengambil botol minumnya, "Jangan sungkan tanyakan aja."

"Gini loh dok ..." Gue mulai bicara, "d-dokter kenal sama Mama Miya?"

Uhuk!

Seketika dr.Amara langsung tersedak minumnya sendiri.

Gue meringis, "Doker gak pa-pa?"

"Mama Miya?" dr.Amara membeo, "Kamu kenal?"

"Kenal dok," dr.Amara membasahi bibir bawahnya, "Tante Miya yang suaminya Om Juna?"

Sekali lagi gue mengangguk. Bokap nya pak Arkan namanya Juna.

"Kita bicaranya di kantin aja," dr.Amara bangkit dari kursinya, "Biar lebih enak ngobrolnya."

Gue mah nurut aja. Biar rasa penasaran gue cepet kelar.

***

"Kamu mau pesan apa?" Tanya dr.Amara.

Dosen KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang