2

816 118 79
                                    

Happy reading guys...

Kali ini Sarang dan member BTS sudah duduk di ruang tengah. Semua mata menatap ke arah Sarang dengan pandangan penasaran.

"Lo beneran keponakan Bibi Kim?" tanya Hoseok.

Sarang mengangguk. Hoseok menggelengkan kepalanya. Seakan tak percaya Bibi Kim mempunyai keponakan yang cantik.

"Dan lo sekolah di sekolah kami juga?" tanya Jin tak percaya.

Sarang mengangguk pelan.

"Lo berarti adik kelas kami?" Jimin ikut bersuara.

Sarang mengangguk lagi dan entah untuk yang ke berapa kalinya.

"Kenapa? Kalian gak suka?" jawab Sarang dengan wajah yang mulai marah.

Hampir satu jam mereka menanyai Sarang seolah dirinya saksi pembunuhan. Risih dengan tatapan dari para cowok ganteng tapi kepo di depannya.

"Ehm...kalau lo butuh bantuan. Kita siap membantu. Bibi Kim meminta kita mengawasi keponakannya." kata Namjoon.

"No, thanks." jawab Sarang.

"Terima atau tidak, kita adalah bodyguard lo mulai sekarang." kata Taehyung seraya menatap temannya yang lain.

"Hah. Gak sudi gue punya bodyguard."

"Eh..kita most wanted. Semua cewek pingin deket kita. Jangan sok lo." Nada suara Jin meninggi.

"Tidak. Pokoknya tidak!!" jawab Sarang ketus.

"Heh...ini perintah Bibi Kim. Kita juga ogah sebenernya ngurusi cewek jutek kayak elo. Menyia-nyiakan waktu aja." protes Suga. Tangannya bersendekap dan tatapan tajamnya menghunus mata Sarang.

"Woahh...Bibi Kim membuat kita di posisi sulit." keluh Jungkook sebal.

"Mulai besok, elo berangkat bareng kita. Pulang bareng kita dan kita adalah bodyguard lo." ucap Jungkook seraya tersenyum jahil.

"TIDAKKK!!"

Semua anggota geng BTS tertawa lepas. Menertawakan Sarang yang terlihat frustasi menghadapi nasibnya ke depan.

.....

Sarang segera keluar kamar begitu selesai. Berjalan berjinjit di tangga dengan sepatu yang di dekap dengan kedua tangannya. Berharap tak bertemu salah satu anggota BTS.

Berhenti sejenak di tengah tangga.

Gue kan gak ngerti arah ke sekolah? Gue kan baru di lingkungan ini?

Sarang menepuk jidatnya pelan.

Apa telepon Jiran?

Sarang kembali berjalan berjinjit.

"Mau kabur?" Suara Taehyung mengagetkan Sarang hingga sepatu yang di dekapnya terjatuh ke bawah dan berguling di tangga.

"Ampun...kaget gue!!" bentak Sarang.

"Eh..malah ngegas?! Semua teman sudah menunggu. Percuma mengendap-endap kayak gitu. Mata dan telinga kita sudah menyatu dengan rumah ini."

"Oh..ya?" tanya Sarang dengan tatapan mengejek.

"Ayo." Taehyung menarik lengan baju Sarang.

Sarang hanya bisa pasrah kala semua anggota geng BTS sudah berkumpul.

"Welcome in the new hell." sapa Suga datar.

"Gak lucu." sahut Sarang.

"Eit...anak baru di larang comment." protes Namjoon.

Anggota BTS mengabsen penampilan Sarang. Dari atas ke bawah. Jin memutar badan Sarang seperti mainan. Berbalik ke kanan dan ke kiri seraya bergumam pelan.

"Ok." Kata Jin sambil manggut-manggut.

Sarang menatap Jin kesal. Wait...netra Sarang menatap penampilan Jin yang berbeda dari semua temannya. Semua memakai sweater warna hitam dan Jin memakai sweater warna pink. Hari ini memang cuaca sedikit mendung dengan udara dingin yang sedikit menggigit.

"Heh..kok beda sendiri?" tanya Sarang dengan jari yang menunjuk ke arah Jin.

"Warna hitam gak cocok sama selera gue. Secara ya, gue paling ganteng dan kegantengan gue tertutup warna hitam? Gak banget." jawab Jin diplomatis.

"Lebay." Jawab anggota yang lain.

Jin hanya bisa nyengir dengan ledekan teman-temannya.

.....

Sampai di gerbang sekolah, Sarang turun dari motor Namjoon. Mulai sekarang setiap berangkat sekolah, Sarang akan di bonceng Namjoon dan pulang bersama Namjoon juga.

"Tunggu disini." titah Namjoon.

"Iya." jawab Sarang.

Namjoon dan anggota lainnya memarkir motor mereka. Tak berapa lama mereka kembali.

Berjalan bersama dan Sarang ada diatara geng BTS. Di sebelah kanan Sarang ada Namjoon dan di sebelah kiri ada Jin. Yang lain mengekor di belakang mereka.

Sudah kayak bodyguard Sarang nggak sih?...author.

Berjalan menuju titik pemberhentian pertama. Kelas Sarang.

"Wow..ada cewek cantik." kata seorang cowok saat mereka berdelapan melintasi kelas lain.

Jin menatap tajam dengan juteknya.
"Diem lo." kata Jin ketus.

Siswa itu langsung menutup mulutnya dan terdiam seketika.

Sampai di depan kelas Sarang, semua teman Sarang langsung mundur teratur. Melihat geng BTS yang terkenal ganteng dan lucu. Tapi kalau ada yang lagi marah, wassalam. Kabur adalah pilihan bijak.

"Nanti pulang tunggu kita." kata Namjoon.

"Jangan kabur." pesan Taehyung menambahkan.

"Jangan buat hidup kita susah." Suga menimpali.

"Sudah sana masuk. Kalau butuh kita...teriak aja, kita pasti datang." ucap Hoseok dengan wajah imutnya.

"Emang bisa?" tanya Sarang heran.

"Ya bisalah, kan secara gitu ya, semua kenal kita. Kalau kita gak denger, pasti ada yang nyamperin kita."

"Oalah..gue kira kayak manggil jin-nya aladin, sebut nama tiga kali langsung muncul." sahut Sarang.

Sebuah jitakan mendarat tepat di dahi Sarang.

"Songong lo." umpat Suga gemas.

"Ya..maaf." Sarang mengusap dahinya pelan.

Namjoon memberi kode kepada semua temannya untuk pergi. Sarang segera berjalan cepat menuju Jiran.

Duduk di sebelah gadis lugu dan cantik itu dengan cepat.

"Wah..hebat. Kau punya apa sih? Bisa gaet geng BTS?" tanya Jiran penasaran.

"Punya Bibi Kim."

Jiran mengerutkan dahinya.

"Aku gak ngerti."

"Aku tinggal di kost Bibi aku. Dan mereka penghuni kost itu. Serasa masuk penjara. Nyesel aku pindah ke sana." sesal Sarang dengan wajah lemas nya.

"Ajak aku ke sana." pinta Jiran.

"Yakin?"

"He em.."

"Emang ya...siapa bisa menolak pesona mereka? Apa hanya aku yang gak nyaman sama mereka. Mereka lucu..tapi.."

"Tapi apa Sarang?"

"MENYEBALKAN"

Kalau kurang berkenan..maap..author amatiran yang tertantang dan keluar dari zona aman ..

Vote and comment di tunggu guys..

Makin banyak yang vote..up date semakin cepet.

Rumianii

Me and BTS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang