Tentang Lisa yang membantu Jimin untuk berhasil keluar dari kegelapan dalam dirinya. Untuk sekali lagi, badai kembali menghampiri hubungan keduanya. Lisa dihadapkan oleh dua pilihan, Pergi atau bertahan.
Sekuel from Flawless
*Disarankan membaca sea...
' Anyeong.... sebelum membaca kisah membaperkan ini, Jojo mau tanya dulu deh...
Maunnya Flawless 2 happy, sad or tragic ending? 🤔
Tinggalkan komen ya heheheh..
*Komentar kalian akan menentukan hasil Ckckckck' ✌
. . . . . . . . . . . . . . .
Sinar pagi perlahan memasuki jendela. Mata yang semula terpejam itu. Kini terbuka. Jimin menatap sekelilingnya. Alisnya berkerut dalam saat menyadari jika ia tidak sedang berada di kamar tamu rumah Namjoon.
" Rumah sakit?"
Gumamnya, setelah mengendus aroma obat - obatan yang familiar di hidungnya.
" Kenapa aku bisa di sini?"
Ia melirik pada tangannya yang diinfus dan pakaiannya yang sudah berganti menjadi baju kas rumah sakit. Seingatnya, terakhir kali ia masih memakai kemeja dan celana jeans.
Jimin mengernyit saat merasakan perih pada tangan kanannya. Melihat balutan perban putih itu. Perlahan ia mengingat semua yang terjadi sebelumnya.
" Jadi.....setelahnya aku pingsan?"
Jimin bermonolog.
Ia lalu hendak menuruni ranjang. Namun langkahnya terhenti saat tiba - tiba pintu ruangan itu terbuka. Menampakkan sosok perempuan yang sangat ia kenali.
Kim Lalisa. Menenteng beberapa kudapan makanan di tangannya.
Yeoja itu nampak terkejut. Mendapati tunangannya telah bangun. Bahkan kini duduk menyamping di ranjang.
" O-oppa!"
Teriaknya lalu melempar asal makanan yang ia bawa tadi. Ia berlari dan menghamburkan Jimin dengan pelukan.
' Grep '
" Hiks....syukurlah.....kamu sudah siuman"
Jimin tak menjawab apapun. Hanya sebelah tangannya yang bergerak mengusap punggung Lisa dengan lembut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sinilah mereka berdua sekarang.. Jimin berjalan pelan. Ditemani Lisa di sisihnya. Melalui sepanjang koridor rumah sakit. Mereka hanya saling terdiam. Lisa sendiri tidak tahu mengapa.. Namun semenjak siuman. Ia merasakan, Jika sifat Jimin sedikit berubah.
Dingin dan pendiam...
Bahkan dengan tiba - tiba ia memaksa untuk pulang. Lisa hanya bisa mengalah, menuruti ego sang tunangan.