01--fiance

157 48 161
                                    


ᴀᴋᴜ ʀᴀꜱᴀ ᴋᴀʟɪᴀɴ ᴛᴀʜᴜ, ʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ᴄᴀʀᴀ ᴍᴇɴɢʜᴀʀɢᴀɪ ᴋᴀʀʏᴀ ꜱᴇᴏʀᴀɴɢ ᴘᴇɴᴜʟɪꜱ :)

ᴴᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ~

Hwara tak ingat, sudah berapa lama ia menatap ke arah sang Surya yang hendak tenggelam di ujung barat, tepatnya diatas genangan air yang mengisi sungai Han. Ia kemudian tersenyum lembut saat manik terang nya menatap sebuah cincin yang melingkar cantik di jari manis nya, sesekali jemarinya yang lain menggerak gerakan ukiran bulan sabit pada permukaan cincin tersebut.

Jujur saja hwara terlalu senang hari ini, senyum manis nya tak pernah pudar saat pandangan nya tertuju pada benda bulat tersebut, hingga ia tak sadar saat lengan kekar seseorang menyampirkan Coat pada kedua bahu mungil nya. Ia terkesiap, kemudian menatap figur pemuda tersebut yang masih berusaha mengancingkan Coat berwarna merah marun pada tubuh nya.

"sudah ku bilang jangan terlalu lama di luar, kau tahu kau itu tidak tahan dingin. Kenapa tidak pakai Coat nya?" nada bicaranya nampak kesal. Sesekali ia mendecakan lidah sembari membenarkan Coat di tubuh sang gadis.
Suhu hari ini memang sudah mulai turun, mungkin karena sudah mau masuk musim dingin.

Sementara yang di omel hanya tersenyum lebar, membiarkan jemari kekar pria itu mengancingkan Coat yang membuat tubuh nya seketika menghangat.

"kenapa kau sangat marah hanya karena aku tidak memakai Coat, aku tidak akan langsung mati hanya karena lupa membawanya, lagi pula jika aku lupa memakainya kan ada kau yang akan memakainya nya untuk ku, seperti sekarang."

Sejemang pria itu terdiam, menyerap perkataan sang gadis perlahan, lalu detik kemudian menyunggingkan senyum termanis yang selalu ia tebar dihadapan hwara, ya. Hanya hwara.
"ayo pulang, sekarang sudah mulai beranjak malam dan cuaca juga akan semakin dingin. Kak yoongi akan marah jika aku memulangkan mu larut malam, apalagi jika kau sampai jatuh sakit, bisa bisa aku di bunuh nya." pemuda itu berujar sembari terkekeh kecil di akhir kalimat. Mengacak surai hwara sejenak lantas membalikkan tubuh nya.

Hwara masih diam di tempat, memandangi punggung pemuda sekaligus sahabat masa kecil nya itu berjalan, menjauh darinya. Hari ini hwara menyadari sebuah hal baru, ia sadar jika perlahan semua nya berubah. Keadaan, usia, kenapa semuanya begitu cepat berlalu. Rasanya baru saja kemarin ia dan jeon Jungkook, sahabatnya mengenakan seragam sekolah dasar, seperti baru kemarin hwara menangis kencang hanya karena Jungkook tak sengaja mematahkan kepala mainan Barbie milik nya, rasanya seperti baru saja kemarin mereka berdua bertengkar hanya karena tiga buah permen yang yoongi berikan.

Ahh.. kenapa waktu sangat cepat berlalu dan meninggalkan semua kenangan manis namun juga pahit dalam satu waktu.

"hwara, kau baik baik saja?"

Hwara terkesiap kala suara berat Jungkook menembus gendang telinga nya, ia kemudian mengangguk kecil seraya menyeret tungkai, menyusul Jungkook yang sudah berdiri di depan pintu mobil.

Ia kemudian menatap Jungkook dengan Lamat, seolah ia tengah mencari sesuatu dari balik netra bulat pemuda itu. Hingga ia kembali tersadar saat Jungkook memegang kedua bahunya, "jung..ada yang ingin kukatakan padamu." ujarnya cepat hingga mengundang kerutan pada dahi sang pemuda.

"katakan saja, ada apa.. hmm?" Jungkook menyahut, dengan tatapan lembut yang ia arahkan, mengelus pipi sang gadis perlahan. Dengan memasang senyum manis yang selalu ia tebarkan agar gadis di hadapan nya tak merasa seperti diintimidasi.

Gadis itu terdiam selama beberapa detik. Mengambil nafas secara perlahan kemudian mulai membuka suaranya begitu pelan, "aku takut jika semuanya berubah setelah ini Jung.."

Jungkook mengernyit, walaupun suara hwara yang pelan beradu dengan suara air yang berasal dari sungai, namun Jungkook masih dapat mendengar nya dengan jelas.
"apa yang akan berubah? Hwara, kau kenapa? Apa mereka mengancam mu lagi?" sorot mata yang tadinya lembut seketika menyipit, dadanya berdetak cepat saat gadis yang berada di hadapan nya sedikit menunduk, kekhawatiran mulai menguasai nya tepat di detik itu.

"hwara-"
"jung..berjanjilah jika kau akan selalu berada di sisiku, apapun yang terjadi. Jangan pernah meninggalkan ku.." gadis itu menyela, di Sertai genangan di pelupuk matanya, bahkan hwara sendiri tak sadar sejak kapan ia mulai mengeluarkan air matanya.
Hwara kemudian mengangkat tangan kanan nya, mengulas senyum termanis yang ia punya, mengarahkan jari kelingking nya di depan Jungkook seraya melanjutkan,
"janji ya.. kau tidak akan meninggalkan ku, selamanya."

Sementara sang pemuda masih terdiam, netra bulat nya menatap kelingking hwara yang memerah akibat menahan dingin. Ada sepercik keraguan yang mulai membuncah saat melihat hwara menyunggingkan senyuman manis namun terasa menyakitkan.
Tetapi pada akhirnya Jungkook juga mengangkat lengan nya, menyatukan jari kelingking nya dengan hwara dengan perlahan.

"aku berjanji, sampai kapan pun aku akan selalu berada di sisimu. Aku tidak akan meninggalkan mu, hwara..aku menyayangi mu."
Setelah kalimat itu Jungkook menarik sang gadis menuju dekapan hangat nya, begitu hangat hingga gadis itu menutup matanya yang memanas.

Mungkin hari ini kau masih bisa mengucapkan janji jika kau tidak akan pernah meninggalkan ku, Jung. Namun, apakah janji itu masih berlaku saat aku mengatakan sebuah kenyataan baru padamu kelak?
Seperti....aku akan segera menikah.

-----

Evanescent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang