10--strange feeling

48 17 173
                                    

-a heart that is broken by selfishness-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-a heart that is broken by selfishness-



Semua impian seolah hancur begitu saja saat iris indah itu mengerjap.
Benih kebahagiaan bergulung bersama deburan ombak yang berakhir pecah di bibir pantai. Menarik paksa sebuah kenyataan pahit untuk di telan, hingga rasa-rasanya tubuh sang empu tak sanggup lagi guna tetap terjaga di dunia yang begitu kejam.

Telah banyak hal yang ia lewati, penderitaan, tangisan, bahkan hatinya sudah terlalu lelah memohon kepada Tuhan jika dirinya begitu ingin menyerah. Mengakhiri perjalanan mengenaskan nya di bumi, namun, sepertinya tuhan belum juga mendengar permintaan nya.
Nyatanya masih banyak yang harus min hwara lewati hingga sekarang, bahkan rasa-rasanya--sang hati memilih untuk membeku bak tumpukan salju di teras depan rumah nya.
Meninggalkan rasa dingin hingga berujung mati rasa.

Tungkai nya perlahan diseret dengan langkah yang penuh pertimbangan, berjalan tanpa tujuan. Mengeratkan mantel hangat yang melekat di tubuh mungil nya. sesekali iris cerah dengan mata panda itu menatap ke atas--melihat beberapa butir salju turun dengan perlahan. Dengan bibir pucat nya yang mengembangkan senyuman sendu, seolah mencoba membagi luka bersama butiran putih itu, namun hanya bisa mendapatkan kekosongan juga hawa dingin sebagai balasan. Pelengkap sendu, pelengkap hati yang mulai membeku secara perlahan.

"hwara."

Suara khas seseorang tiba-tiba saja menghampiri rungu, memutar tubuh perlahan, kemudian mendapati pribadi jeon Jungkook yang berjarak satu meter darinya tengah terdiam di atas pijakan.
Tidak ada senyuman, bahkan netra yang biasa sehangat mentari di musim panas itu berubah menjadi sedingin salju di musim beku.
Lalu, presensi nya berjalan mendekat. Hingga indera penciuman sang gadis dapat menghirup aroma parfum sang pemuda dengan sangat baik. Kemudian tersenyum tipis saat manik keduanya kembali bersirobok.

"kau sakit?..kenapa tidak izin saja? Kau tahu aku merasa cemas setengah mati selama jam pelajaran."
Bukan nya sapaan hangat atau senyuman manis yang diberikan. Jeon Jungkook malah menyudutkan sang gadis dengan sederet kalimat tentang kekhawatiran nya. Menempelkan Punggung tangan kekar nya pada dahi sang gadis, lalu terbelalak sendiri saat merasakan hawa panas menjalar ke punggung tangan nya.

"hwa..kau sakit, ayo pulang! Aku nanti demam mu semakin tinggi..kenapa kau bodoh sekali, huh?"
Dengan rasa kalut yang seolah membungkus tubuh juga jiwa Jungkook, pemuda itu menarik pergelangan tangan sang gadis sembari memacu langkah lebar.
Hatinya cemas setengah mati, tubuh nya ikut bergetar panik saat langkah nya semakin gencar.

Namun nampak nya presensi gadis yang berada di belakangan nya sedikit keberatan hingga menepis kasar jemari Jungkook yang membungkus pergelangan tangan nya, menghentikan langkah dengan nafas memburu. Menatap Nyalang pada presensi sang sahabat yang menatap sedikit terkejut.
"ada apa hwa..kau--"

Evanescent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang