03--life

79 37 185
                                    

ᴬᵏᵘ ʳᵃˢᵃ ᵏᵃˡⁱᵃⁿ ᵗᵃʰᵘ, ᵇᵃᵍᵃⁱᵐᵃⁿᵃ ᶜᵃʳᵃ ᵐᵉⁿᵍʰᵃʳᵍᵃⁱ ᵏᵃʳʸᵃ ˢᵉᵒʳᵃⁿᵍ ᵖᵉⁿᵘˡⁱˢ :⁾
ᴴᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ~




Hwara dan Jungkook tengah berjalan beriringan menuju gerbang sekolah, tidak ada perbincangan diantara mereka. Aneh, biasanya baik Jungkook atau hwara salah satu dari mereka pasti akan melempar humor receh atau mengatakan perkataan yang pada akhirnya akan membuat mereka adu mulut. Jeon Jungkook juga terlihat tidak seperti biasanya, semenjak perbincangan keduanya di jam istirahat tadi pemuda itu jadi banyak diam dan hanya sesekali bicara, seperlunya.
Lalu diantara keheningan yang mencekam, ponsel hwara bergetar hingga membuat sang gadis menghentikan langkah nya.

Kak Jimin.
Aku sudah berada di depan gerbang sekolah mu, kau dimana?

Hwara seketika memandang sekeliling, lalu pandangan nya berhenti saat memandang sebuah mobil berwarna putih yang kaca nya sedikit di turunkan, menampakkan sosok seorang park Jimin yang tengah menunduk.

Hwara lalu berjalan menyusul Jungkook, mensejajarkan langkah nya sembari berlarian kecil, "jung.. aku duluan ya..aku sudah di jemput. Sampai jumpa!" hwara berteriak di akhir kalimat. Membuat Jungkook yang awalnya ingin bertanya kemana gadis itu akan pergi, namun saat melihat figur hwara sudah semakin mengecil dan tidak memungkinkan untuk mendengar teriakan nya, Jungkook jadi mengurungkan niat nya dan tetap berjalan santai.

Gadis itu terengah kala dirinya sudah berada di sebelah pintu mobil milik Jimin, dan tanpa membuang waktu gadis itu masuk ke dalam nya.
Dadanya terasa sesak karena berlarian, jadi sesegera mungkin hwara meraih botol minum di sisi kanan tas ransel nya, meneguk nya hingga tersisa setengah. dengan nafas yang masih terputus-putus.

"nampaknya kau lelah sekali ya, kenapa buru-buru sampai berlarian begitu?" Jimin terkekeh kecil saat melihat hwara yang sedang minum dengan tergesa-gesa. Membuatnya seketika merasa gemas.

Hwara kemudian tersenyum lebar, jujur saja dadanya masih terasa sesak, dia juga sih yang konyol, kenapa jadi berlarian padahal dia tahu jika Jimin akan menunggu nya.
"aku takut kakak menunggu lama, lagipula aku terlalu bersemangat saat melihat mobil kakak terparkir di depan tadi." hwara berkata jujur. Sesekali netra terang nya mengerjap lembut.

Jimin hanya mengangguk, lalu pandangan nya beralih ke luar jendela. Melihat presensi Jungkook yang tengah berdiri di depan pagar sekolah, pandangan pemuda itu tertuju pada mobil milik jimin.
"dia siapa?" Jimin bertanya saat ia telah melajukan mobil nya perlahan, meninggalkan gedung sekolah hwara.

Hwara mengernyit heran, "maksud kakak?"

"pemuda yang jalan bersama mu tadi?" Jimin menjawab tanpa menoleh pada sang lawan bicara. Konsentrasi nya masih terfokus pada kemudi.

"ooh..dia jeon Jungkook, dia sahabat masa kecil ku." hwara tersenyum lebar saat mengenalkan Jungkook pada Jimin.

"benarkah? Kau mempunyai teman laki-laki? Aku kira kau cukup punya banyak teman perempuan melihat usia mu."

Hwara terdiam saat penuturan Jimin dengan cepat di cerna oleh otak nya.
"tidak.." hwara menggantungkan kalimat nya, tersenyum kecut dengan pandangan yang ia arahkan keluar jendela.

"aku malah tidak punya teman selain Jungkook. Dan, aku tidak butuh mereka. Sebab Hanya dengan Jungkook aku sudah merasa bahagia. Hanya dia yang mengerti ku, di saat yang lain tidak menyukai ku dan bersikap aneh. Tapi Jungkook tidak"

Hwara dapat melihat Jimin yang mengangguk singkat di balik kemudi nya,
"ah, sepertinya kalian sudah sangat dekat, ya?"

Hwara dengan tatapan polos nya mengangguk semangat, seolah ada banyak cerita yang ingin ia ungkapkan pada park Jimin. Hwara lalu memajukan sedikit tubuh nya, menghadap ke arah Jimin dengan pandangan antusias.

Evanescent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang