07; Hide

32 10 6
                                    






Fakhri mengedarkan pandangannya kesana kemari. Kakinya tidak berhenti berjalan di sekitaran lapangan upacara. Entah ini sudah putaran keberapa ia mengelilingi lapangan upacara.

Fakhri sedang mencari seseorang saat ini. Orang yang ia cari ini tidak terlihat sama sekali saat upacara tadi. Siapa lagi yang Fakhri cari kalau bukan sahabatnya, Dinda.

Karena tak kunjung menemukan sosok Dinda dan bel masuk kelas juga sudah berbunyi, maka Fakhri memutuskan untuk pergi ke kelasnya.

Selama pelajaran pertama berlangsung, tangan Fakhri sibuk di bawah meja untuk mengirim chat atau menelepon Dinda. Tapi tidak ada satupun yang direspon oleh Dinda. Seketika fokus Fakhri hilang di pelajaran Bahasa Indonesia kali ini.

Pelajaran yang berlangsung selama satu jam setengah ini terasa sangat panjang bagi Fakhri. Ditambah Bu Putri sebagai guru Bahasa Indonesia yang memang suka bercerita hal-hal yang tidak termasuk ke dalam materi pembelajaran.

Setelah mata pelajaran Bahasa Indonesia selesai, ternyata kelas Fakhri dapat info kalau pelajaran selanjutnya tidak akan ada alias jam kosong. Fakhri pun memanfaatkan waktu ini untuk pergi ke kelas Dinda.

Fakhri menyembulkan kepalanya di ambang pintu kelas XII PS-2. Matanya meneliti isi kelas tersebut. Tiba-tiba seorang perempuan dengan name tag Sonya mendekat pada Fakhri.

"Nyari siapa, Ri?" tanya Sonya.

"Dinda mana? Ngga sekolah?" tanya Fakhri langsung.

Sonya langsung menunjuk bangkunya. "Sekolah kok. Anaknya lagi di UKS tapi tasnya di sini."

"UKS? Dia sakit? Ngga ikut upacara?" tanya Fakhri tanpa memberi jeda. Seketika wajahnya terlihat khawatir.

Sonya menggelengkan kepalanya. "Katanya ini hari pertama, jadi sakit banget kayaknya. Lo tau kan apa kebiasaan dia kalo hari pertama kayak gimana?"

Fakhri membentuk bibirnya menjadi seperti huruf o tanda ia mengerti. Ia juga menganggukkan kepalanya dan raut khawatir sudah menghilang dari wajahnya.

"Kayaknya dia bakal ke kelas sebelum pelajaran ketiga dimulai," ucap Sonya.

Fakhri tersenyun tipis kemudian berucap, "yaudah kao gitu makasih."

Fakhri segera pergi ke minimarket sekolah untuk membeli beberapa makanan dan minuman ringan kesukaan Dinda. Fakhri juga tidak lupa untuk membeli makanan untuknya karena ia akan berada di UKS saja selama istirahat pertama.

UKS tampak sepi dari luar. Fakhri segera melepaskan sepatunya kemudian diletakkan di rak sepatu. Saat masuk, ternyata tidak ada anak PMR atau murid lain yang berjaga.

Ah iya, Fakhri baru ingat kalau dia sedang jam kosong.

"Din?"

Fakhri memanggil seseorang yang sedang berbaring dengan menyamping membelakangi pintu masuk. Di ruangan itu hanya ada satu orang, dan itu adalah Dinda yang sedang berbaring.

"Hm?" sahut Dinda.

"Sakit hari pertama?" tanya Fakhri sambil menarik kursi mendekat ke kasur Dinda.

"Hm."

"Ham hem mulu lo. Bisu?" Fakhri berdecak sebal sambil membuka kantung plastik yang berisi jajanan yang ia beli di minimarket.

"Pergi aja kalo lo mau ganggu," ucap Dinda pada akhirnya.

"Liat sini gue bawain apa," ucap Fakhri.

"Males," sahut Dinda.

"Cimory Mixed Berry kesukaan siapa nih!"

Seketika Dinda langsung membalikkan tubuhnya jadi menghadap Fakhri. Sahabatnya itu tahu kalau Dinda selalu meminum minuman itu disaat haid hari pertama. Fakhri yakin kalau Dinda tidak akan menolak.

Bros Before Loves [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang