02; Adinda's highlight, check! ☑

102 16 15
                                    







Dinda menyimpan ponselnya di atas meja setelah membaca chat dari Fakhri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Dinda menyimpan ponselnya di atas meja setelah membaca chat dari Fakhri. Sambil tersenyum ia memerhatikan teman-teman sekelasnya yang sekarang sudah bisa bebas memakai ponsel pintarnya untuk belajar tanpa takut disita bagian kesiswaan atau anggota OSIS.

Selain terkenal dengan sekolah favorit, Dienga High School juga terkenal dengan peraturan sekolah yang cukup unik dan berbeda dengan sekolah lain. Ada salah satu peraturan yang sering disebut 'Peraturan Keramat'. Peraturan ini tidak jarang dijadikan pertimbangan murid baru untuk mendaftar ke Dienga High School.

'Peraturan Keramat' itu adalah dilarang untuk membawa ponsel yang memiliki fitur kamera, dalam kata lain smartphone tidak akan ditemukan di sekolah ini. Peraturan ini berlaku untuk semua murid tanpa kecuali.

Kabarnya peraturan itu sudah ada sejak lama, dan merupakan peraturan tertulis yang tidak bisa diubah apalagi dihapus. Banyak rumor yang beredar tentang penyebab diterapkannya peraturan itu. Namun tidak ada satupun guru atau pihak sekolah yang mau menjelaskan kebenarannya.

Tentu saja peraturan ini cukup memberatkan siswa di zaman yang modern ini, dimana teknologi internet menjadi kebutuhan primer yang tidak bisa diabaikan. Mereka yang bersekolah di Dienga High School hanya bisa membawa ponsel jadul yang hanya berfungsi untuk mengirim SMS dan telepon.

Meskipun begitu, Dienga High School memanjakan siswa nya dengan memasang Wi-fi di setiap penjuru sekolah dengan kecepatan yang mumpuni. Mau tidak mau bagi mereka yang membutuhkan akses internet harus membawa laptop.

Karena smartphone sangat ditentang apapun alasannya.

Tapi pada akhirnya 'Peraturan Keramat' itu bisa ditaklukan. Itu terjadi saat acara LPJ tahun kemarin, di akhir semester. Acara LPJ merupakan kegiatan tahunan rutin yang dihadiri oleh OSIS, MPK, dan beberapa orang perwakilan kelasnya masing-masing.

Acara LPJ juga dihadiri oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah I & II, bagian Kesiswaan, dan beberapa guru, tapi mereka hanya hadir saat pembukaan dan penutupan acara. Mereka menyerahkan seluruh rangkaian acara pada siswa.

Semua peraturan di Dienga High School dibuat oleh siswa, dari siswa, dan untuk siswa. Maka dari itu acara LPJ ini sering menjadi ajang para siswa untuk mengubah, menambahkan, atau menghapus peraturan yang sebelumnya sudah ditulis. Tapi tetap saja pengukuhan ada ditangan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan bagian Kesiswaan.

Penaklukan 'Peraturan Keramat' terjadi disaat bagian pembahasan peraturan sekolah yang dimana para siswa perwakilan kelas bisa mengutarakan aspirasi dari anak-anak kelasnya yang sudah ditampung. Sesi ini adalah yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang yang hadir disana.

Saat itu seorang siswi dengan berani maju ke depan sambil membawa buku LPJ yang tebal. Dia harus menunggu tiga orang lagi untuk bisa menyuarakan pendapatnya, yang juga pendapat semua siswa.

Bros Before Loves [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang