RivalTWINS : 06. Seputar June dan Jane

538 74 9
                                    

•JANGAN LUPA! PENCET TOMBOL VOTE, KOMEN DAN SHARE CERITA INI👌•

Selamat membaca teman":)

O
o
°

"June!"panggil seorang gadis, tapi yang di panggil gak nengok juga.

"June! June!"

"Apasih berisik"sewot yang di panggil.

"Hehe, lo budek sih di panggil dari tadi juga. Untung gue suka lo"tau lah dia siapa.

June mendelik, "Males aja nyautnya"

"Jahat kamu mas! June lo tanya dong kenapa gue gak telat"

"Kenapa?"

"Gue masakin ini untuk lo"ujarnya sambil meyerahkan paper bag coklat itu ke June.

"Hmm"

"Bilang makasih dong June, bukan mau pamrih tapi sekedar ngasih tau etika yang benar aja hehe"

"Thanks"

"Sambil senyum dong June, datar banget"

"Banyak mau"

"Jangan lupa dimakan loh ya! Gue bangun pagi-pagi buta cuma buat masak nasi goreng spesial, dengan sedikit percikan kegosongan, tapi sumpil deh ya gue jamin endul"

June cuma manggut-manggut sambil memandangi paper bag coklat itu.

"Makasih ya June"ujar Ayle, dengan raut serius kali ini.

"Makasih untuk apa?"tanya June bingung.

"Untuk semuanya"jawab Ayle, "Karena lo gue tau apa itu sabar, apa itu usaha dan berjuang, dan karena lo gue juga tau rasanya mencintai sendirian"

June diam.

"June, gue gak bisa berhenti suka sama lo, apa lo gak bisa bales perasaan gue?"

June harus jawab apa?

Ayle senyum tipis, "Gue tau cinta gak bisa dipaksa, tapi cinta bakal tumbuh karena terbiasa. Gue bakal tunggu cinta itu tumbuh dengan sendirinya"






oOo






Kaya nya ini kemampuan terpendam Jane, menemukan cowok bernama Maghfira, yang lagi-lagi tengah tertidur. Hobi banget tidur. Jane heran deh, di rumah gak pernah tidur kah?

Alih-alih membangunkan seperti biasanya, Jane menyenderkan kepalanya di pundak lebar Maghfira. Duh nyamannya.

Niatnya Jane gak bakal udahan kalau Maghfira belum bangun, tapi sudah hampir 30 menit nyender, kepala Jane keram dan berakhir menatap lekat-lekat Maghfira dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Jujur saja, Maghfira itu tampan sekali. Wajahnya yang dingin dengan polesan sedikit kepolosan menambah ciri khas wajahnya. Namun, kalau orang-orang tau Maghfira dimana-mana tidur, kaya nya kadar kegantengannya berkurang sedikit.

Di zaman yang katanya semua cowok sama saja, nyempil yang modelan Maghfira. Jane sendiri belum bisa menilai bagaimana Maghfira, cowok itu terlalu ajaib.

"Jangan ngeliatin terus, saya malu kak"Jane kaget, Maghfira mengigau?

Jane masih bingung sekaligus terkejud,"Lo ngigo apa udah bangun sih?"

RivalTWINS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang