RivalTWINS : 14. Main sumputan?

337 48 0
                                    

•JANGAN LUPA! PENCET TOMBOL VOTE, KOMEN DAN SHARE CERITA INI👌•

Selamat membaca teman":)

O
o
°

"Guys! Gue duluan kak Jovan udah jemput"pamit Jane lalu berlari ke loby sekolah.

Kekasihnya sudah menunggunya di sana. Hari ini keduanya akan pergi ke butik Emalia--mamah Jane. Di karenakan perusahaan J-Sport akan merayakan hari jadi nya minggu depan, jadi Jovan dan Jane akan mencoba beberapa pakaian yang telah Emalia desaint untuk anak dan calon menantunya ini.

"Haii!"sapa Jane dengan riang.

Jovan membalasnya dengan senyuman terbaiknya.

"Mau mampir makan dulu atau langsung?"tanya Jovan.

Jane berpikir sebentar, "Langsung aja, aku sih gak laper"

Drrrrrt***(Suara telfon)

"Hp siapa? Aku atau kamu?"tanya Jovan, namun tatapannya masih fokus ke depan.

"Hallo"ujar Jane. Oh, suara telfon dari ponsel milik gadis itu.

"Lo udah di whare?"tanya Lucas di sebrang sana.

"Baru sampe gerbang sekolah"jawab Jans seadanya.

"Comeback please, urgent!"

"Urgent? Kenapa?"

"Rebeca jatoh di tangga, kaya nya dia pendarahan"

Jane diam.

Hati nya mengatakan untuk menolong nya, namun sisi lain menyuruhnya untuk tidak perduli. Jadi dia harus apa?

"JANE?!"panggil Lucas di telfon.

Salah tidak jika saat ini Jane ingin tak perduli. Ia merasa Rebeca saja tak perduli dengan perasaannya, jadi untuk apa ia perduli? Benar kan?

Jane manatap Jovan lekat-lekat, "Puter balik. Rebeca jatoh di tangga, kaya nya dia pendarahan"

Yang bisa Jane lihat di sana adalah wajah khawatir dan panik. Jane tersenyum kecut ketika Jovan mengendalikan mobilnya sedikit lebih cepat.

Di depan loby sudah ada June, Lucas, Ayle, Adellin dan Righel, beserta murid SMAV yang penasaran dengan keadaan Rebeca.

Jovan turun dari mobilnya, dan membawa Rebeca masuk ke dalam mobilnya dengan Ayle sabagai bantalan kepala Rebeca.

"Kita nyusul di belakang"ujar Righel.

Kebetulan Lucas dan Righel memang lebih sering membawa motor sport nya ketimbang mobil. Sedangkan June, Ayle dan Adellin lebih sering di antar jemput supir.

Sepertinya keadaan mendukung Jane untuk mengesampingkan ego nya.

"Kenapa bisa jatoh?"tanya Jovan khawatir.

"Gue juga gak paham kak kejadiannya"jawab Ayle gak kalah khawatir.

"Rebeca lagi hamil muda, seharusnya kalian perhatiin dia"

Ayle mengernyitkan dahinya, "Kakak tau Rebeca hamil?"

Sangking paniknya Jovan keceplosan. Gak salah dong? Di dalam rahim itu, ada anak Jovan. Ia tak mau calon anaknya sampai kenapa-kenapa. Sebagai ayah, ia bertanggung jawab terhadap keselamatan calon bayi nya.

"Jane cerita"jawab Jovan berbohong.

Jane ingat betul kalau Jane gak pernah cerita masalah Rebeca hamil. Tapi yang gadis itu lakukan adalah mengangguk, membenarkan perkataan Jovan barusan.

RivalTWINS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang